Kumpulan Berita
Massa aksi dari aliansi pengemudi ojek online (Ojol) dari Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak akan menggelar aksi damai "711 Kawal Perpres Ojol" di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (7/11/2025) siang.
Demo ojol tuntut pemangkasan komisi 20% jadi 10%. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan pengemudi. Sebagian menilai 20% wajar karena biaya operasional platform besar. Aturan pemerintah saat ini batasi komisi maksimal 20%.
Sekitar ribuan pengemudi ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menggelar unjuk rasa di depan gerbang utama Kompleks Parlemen.
Pengamat menilai demo ojol 17 September memiliki agenda politik tersembunyi. Tuntutan pencopotan Menteri Perhubungan dinilai tidak berdasar. Diharapkan demo menghasilkan solusi win-win bagi aplikator, driver, dan konsumen, termasuk penyesuaian tarif yang wajar.
Susatyo menekankan pengamanan dilakukan humanis, tanpa senjata api. Dan rekayasa lalu lintas (lalin) akan diterapkan situasional melihat eskalasi massa.
Pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demo di Jakarta pada Hari Perhubungan Nasional, menuntut potongan aplikator 10%. Aksi ini diinisiasi oleh Garda Indonesia, dimulai dari Kemenhub, Istana, hingga DPR RI.
Rencana aksi demonstrasi yang digagas sejumlah pihak atas nama pengemudi ojek online (ojol) pada Rabu 17 September 2025, menuai respons beragam.
Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia membantah bahwa driver ojol yang bertemu Wapres Gibran adalah anggotanya. Mereka menduga pertemuan tersebut mewakili aspirasi perusahaan aplikasi, bukan aspirasi seluruh pengemudi di Indonesia. Pertemuan ini terjadi di tengah aksi demonstrasi dan insiden meninggalnya pengemudi ojol.