Hal tersebut disampaikan Achmad Riad saat memberikan keterangan pers kepada awak media.

Beberapa peralatan pendukung, seperti ambulans dan mobile hyperbaric chamber telah disiagakan.

Achmad Riad juga melanjutkan dengan menceritakan kronologi awal mula bagaimana kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Tujuan kita meningkatkan kerjasama khususnya kemampuan media Puspen TNI.

Menurutnya, perintah tersebut hanyalah ada di jajaran Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) saja.

Kapuspen menyebut, kasus pengeroyokan tersebut telah diproses di Pengadilan Militer II-08 Jakarta.