Kerajaan Majapahit

Sebelumnya memang Raden Wijaya yang melarikan diri dari ibu kota Kerajaan Singasari menuju Madura di bawah wilayah penguasaan Arya Wiraraja.

Misi Gajah Mada untuk menaklukkan Nusantara dengan Sumpah Palapa-nya memang masih terkendala belum taklukkan Sunda oleh Majapahit.

Jayanagara merupakan anak dari Raden Wijaya hasil pernikahannya dengan Dyah Petak, yang merupakan istri terakhirnya yang dinikahinya.

Orang Madura konon berkontribusi langsung dalam pendirian Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya.

Fenomena alam seperti gempa bumi kerap jadi penanda adanya sesuatu di wilayah kekuasaan Majapahit, salah satunya yang disebut Pararaton ketika Perang Sadeng yang terjadi diiringi dengan gempa bumi.

Tuban menjadi salah satu daerah yang memiliki peran penting dalam perdagangan dan pelayaran. Musafir Portugis, Tome Pires mengisahkan Tuban menjadi tempat kedudukan raja.

Mereka itu adalah penyebar kebudayaan India. Berkat usaha pendeta asing, Hinduisme di Majapahit bertambah kuat.

Bahkan Mpu Prapanca Penulis Kakawin Nagarakretagama menuliskan secara khusus bagaimana pedagang-pedagang luar negeri itu datang pada Pupuh 83/3.