Kumpulan Berita
Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), menjadi korban penyiksaan sadis. Ia diculik, dianiaya hingga tewas, lalu jasadnya dibuang ke semak-semak di Serang Baru, Bekasi.
Rencana yang dibuat sekitar Juni 2025 itu kemudian disampaikan kepada tersangka lain yakni DH alias Dwi Hartono.
Motif pelaku penculikan dan pembunuhan kepala cabang pembantu berinisial MIP (37) ternyata ingin menguras dana di rekening nganggur atau dormant.
Kopda FH dan Serka N saat itu statusnya sedang dicari oleh kesatuannya karena tidak hadir tanpa izin.
Dalam kasus ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Putra mengungkapkan, pelaku mau melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
Seorang oknum TNI berpangkat Kopda FH diduga kuat terlibat dalam pembunuhan kepala cabang pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, MIP (37).
Adrianus melanjutkan, pada saat itu Kopda FH menjelaskan ada tim lain yang sedang mengikuti korban.