Kumpulan Berita
Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra buka suara mengenai isu perombakan kabinet. Hal ini berkaitan dengan nama Djamari Chaniago yang diisukan akan dilantik menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam).
Suasana reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto kembali menyita perhatian publik. Salah satu tokoh yang dipanggil ke Istana, Nanik S Deyang, Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Ia mengaku datang dalam kondisi tergesa-gesa setelah baru mendapat kabar mendadak dari pihak Istana.
Pria kelahiran Padang, 8 April 1949 ini, merupakan Abituren Akabri 1971 dari Korps Infanteri. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal.
Presiden Prabowo dikabarkan akan mengumumkan menteri baru, termasuk Menpora yang kemungkinan diisi Erick Thohir. Reshuffle ini juga menyasar posisi Menkopolhukam, Wamenaker, Wamenhut, dan Wamenkop. (178 karakter)
Djamari yang merupakan purnawirawan TNI bintang tiga diisukan bakal dilantik Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Setelah Dito Ariotedjo lengser, Raffi Ahmad dan Taufik Hidayat muncul sebagai kandidat Menpora. LHKPN menunjukkan Raffi jauh lebih kaya dari Taufik. Namun, rekam jejak Taufik di olahraga juga menjadi pertimbangan.
Selain itu, kata dia, nama Andika Perkasa juga punya peluang ditunjuk menjadi Menko Polkam. Apalagi, mantan Panglima TNI dinilai memahami relasi sipil- militer yang baik.
Isu reshuffle kabinet memunculkan nama Raffi Ahmad dan Taufik Hidayat sebagai calon Menpora. Kekayaan Raffi mencapai Rp 1 triliun, jauh melampaui Taufik Hidayat yang memiliki Rp 78,9 miliar. Perbandingan ini menjadi sorotan publik.