Kumpulan Berita
Perubahan iklim membuat gelombang panas lebih sering terjadi, lebih intens, dan berlangsung lebih lama di seluruh dunia.
Suhu udara permukaan rata-rata global pada Minggu (21/7/2024) mencapai 17,09 derajat, sedikit lebih tinggi dari rekor sebelumnya.
Beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara tengah menghadapi suhu panas yang menyengat.
NWS mengatakan panas ekstrem kemudian akan berpindah ke Nebraska dan Kansas pada Senin (24/6/2024).
Suhu biasanya turun pada malam hari, namun para ilmuwan mengatakan perubahan iklim menyebabkan suhu malam hari meningkat.
Ini menjadi sebuah tanda bahwa perubahan iklim dapat kembali memicu panas yang memecahkan rekor.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini menuju ke ‘neraka iklim’.
Suhu maksimum bisa mencapai 36 derajat Celcius.