Kumpulan Berita
Dalam kesehariannya, Imas berjualan kopi di lapak cuci steam tempat suaminya bekerja. Hal itu dilakukannya untuk membantu menutupi kebutuhan sehari-hari, di mana suaminya hanya mendapatkan upah sekadarnya saja.
Deden mengatakan, paling besar dalam sehari dirinya mendapatkan Rp50 ribu untuk dibawa pulang. Di mana hasil jerih payahnya tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, termasuk harus menyisihkan untuk biaya sekolah anak.
Hary berharap program ini bisa menjadi inspirasi agar kita lebih peduli terhadap sesama.
Hary Tanoesoedibjo menilai program Uang Kaget dan Bedah Rumah bisa dijadikan contoh bagi pihak lainnya
Salah satu warga yang juga merupakan tetangga Sri, Asih (53) menilai Hary Tanoesoedibjo merupakan sosok yang luar biasa.
Sri Mulyani (45) seorang penjual jamu gendong dan penjual sayuran di RT 004 RW 03 Kelurahan Karang Tengah, Kota Tangerang