NEW YORK – Sebuah kapal selam hilang yang melakukan ekspedisi di reruntuhan kapal Titanic dinyatakan hilang pada Minggu, (18/6/2023) pagi. Pencarian yang dilakukan banyak pihak sejak saat itu belum membuahkan hasil sementara kru dalam kapal itu diperkirakan hanya memiliki persediaan oksigen kurang dari 40 jam.
Dilansir dari CNN, pencarian telah dilakukan di permukaan maupun di bawah air di daerah Atlantik Utara yang terpencil, dekat bangkai kapal Titanic. Pada Selasa, (21/6/2023) penjaga pantai mengatakan bahwa persediaan oksigen dalam kapal selam nahas itu telah menipis dan lebih banyak peralatan dan personel akan tiba untuk memperluas upaya pencarian.
Kapal selam yang hilang adalah bagian dari ekspedisi delapan hari oleh OceanGate ke lokasi karamnya kapal Titanic, sekira 900 mil lepas pantai Cape Cod, Massachusetts, Amerika Serikat. Kapal itu kehilangan kontak dengan kapal pendukung Polar Prince dua jam setelah turun ke dasar laut pada Minggu.
Operasi pencarian segera digelar dengan melibatkan sejumlah pihak, termasuk Penjaga Pantai AS, perusahaan pemetaan laut dalam Magellan, dan Angkatan Laut AS (US Navy). Cuaca dan kabut yang turun pada Senin, (19/6/2023) memperumit upaya pencarian udara, meski kondisi telah membaik keesokan harinya.
Angkatan Laut AS mengirimkan para ahli dan "Flyaway Deep Ocean Salvage System" - yang dapat mengangkat kapal kecil - untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)