Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Alasan Pemerintah Sulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Berkapasitas 3.000 Pasien

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis · Kamis 26 Maret 2020 13:03 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 26 620 2189250 alasan-pemerintah-sulap-wisma-atlet-jadi-rs-darurat-berkapasitas-3-000-pasien-a4VJLITQ9V.jpg RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran
A A A

PERSEBARAN virus corona COVID-19 yang semakin masif membuat pemerintah berencana untuk menggelar rapid test. DKI Jakarta, sebagai daerah dengan jumlah kasus positif virus corona tertinggi di Indonesia juga tengah bersiap menjalani rapid test.

Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal Za mengatakan rapid test kit untuk virus Corona COVID-19 sudah disebar ke puskesmas-puskesmas di DKI Jakarta.

Rapid test itu, kata dia, akan diprioritaskan bagi warga yang masuk dalam daftar contact tracing atau mereka yang pernah melakukan kontak terdekat dengan pasien positif COVID-19-19.

Nah, belajar dari kejadian di Korea Selatan, pemerintah pun siap mengantisipasi peningkatan drastis para penderita corona COVID-19. Oleh karenanya, Wisma Atlet Kemayoran pun disulap menjadi Rumah Sakit Darurat, demi menangani pandemi virus corona atau COVID-19.

(Baca Juga: RS Darurat Wisma Atlet Hanya Rawat Pasien Corona COVID-19 Bergejala Ringan)

Langkah ini memang perlu dilakukan, mengingat banyak rumah sakit di Indonesia mulai kewalahan melayani pasien yang terus bertambah.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, menjelaskan awalnya Wisma Atlet hanya diperuntukan bagi masyarakat yang berada di Jabodetabek. Tapi, ternyata banyak juga masyarakat di luar area tersebut datang untuk memeriksakan diri. "Kalau mengandalkan rumah sakit yang ada, jelas tidak mungkin," ujarnya dalam konferensi pers di BNPB.

(Baca Juga: Hasil Rapid Test Positif, Pasien Harus Jalani Tes PCR)

Kendati demikian, Eko menegaskan bahwa sistem pelayanan di RS Darurat Wismat Atlet ini berbeda dengan rumah sakit pada umumnya. RS Darurat menerapkan tiga sistem pelayanan yang mereka sebut dengan istilah self handling, self carantina, serta membatasi kontak langsung dengan petugas.

Bila nantinya kondisi pasien semakin berat, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Kemarin sudah ada beberapa pasien yang datang, tapi karena kondisinya sudah masuk kategori berat, mereka sudah dirujuk ulang ke rumah sakit rujukan," kata Mayjen Eko Margiyono.

(Baca Juga: 4 Fakta Wisma Atlet Disulap Jadi RS Corona Darurat yang Perlu Kamu Ketahui)

Menurut Mayjen Eko, Wisma Atlet digunakan untuk mencegah skenario terburuk dari penyebaran virus corona di Jakarta, yang diprediksi bisa mencapai 8.000 kasus. RS darurat ini pun terdiri dari beberapa gabungan institusi seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMB, TNI, Polri, PMI, dan dibantu para relawan.

Mengingat jumlah pasien terus bertambah, Eko mengatakan pemerintah telah menyiapkan fasilitas tambahan, bila ruang perawatan tidak dapat lagi menampung pasien. Saat ini, memang baru dua tower yang disediakan untuk menampung pasien.

(Baca Juga: Kenali Rapid Test, Tes Corona COVID-19 yang Hanya 15 Menit)

"Tower 7 sudah beroperasi dengan kapasitas 1.700 orang, lalu ada tower 6 dengan kapasitas 1.300 orang. Bila ditotal bisa menampung 3.000 orang. Tapi kalau kondisi bertambah buruk, kami akan gunakan Tower 4 dan 5," tuturnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini