KARANGANYAR - Memutuskan diri menjadi relawan penanganan pandemi virus corona (Covid-19) bukan perkara mudah. Dibutuhkan keyakinan diri dan harapan kuat bahwa wabah yang menjangkit seluruh wilayah Indonesia ini bisa dihentikan.
Salah satu relawan yang mengabdikan diri membantu pemerintah adalah Ilyas Akbar Almadani. Pemuda ini merupakan putra sulung Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Keputusan mahasiswa Fisipol UGM itu terjun menjadi relawan, lantaran ingin membantu ayahnya. Juliyatmono yang menjadi orang nomor 1 di Karanganyar mengemban tugas berat untuk menghentikan penularan virus corona di wilayahnya.
Baca juga: 6 Saran Sekjen MUI ke Pemerintah untuk Atasi Pandemi Corona
Pertentangan harus dihadapi Ilyas, saat meminta izin menjadi relawan. Sang bunda, Siti Khomsiyah, tentuk tidak setuju karena beberapa alasan kuat.
"Ibu awalnya tidak setuju saya ikut turun. Kalau bapak pesannya cuma satu, tetap hati-hati dan waspada," papar Ilyas kepada Okezone.
Meski sang ibu paham risiko yang dihadapi putranya, namun tidak bisa membendung tekad Ilyas menjadi relawan. Khomsiyah tidak bisa berbuat banyak selain memberi restu kepada putra sulungnya menjadi relawan Covid-19.
Baca juga: Jakarta Butuh Ketetapan Hukum Terkait Physical Distancing
Setelah mendapat lampu hijau dari kedua orangtua, Ilyas pun mantap terjun menjadi relawan Covid-19. Dia sadar, apa yang dilakukannya mungkin tidak berarti besar bagi orang lain. Bisa saja yang dia lakukan diasumsikan berbeda karena dirinya anak dari seorang bupati.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)