Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Mengapa Aisyah Istri Rasulullah Begitu Istimewa di Mata Umat Islam?

Mohammad Saifulloh, Jurnalis · Selasa 07 April 2020 11:59 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 07 620 2195375 mengapa-aisyah-istri-rasulullah-begitu-istimewa-di-mata-umat-islam-wEn4o1yRFR.jpg Aisyah Istri Rasulullah (Foto: Shutterstock)
A A A

Popularitas lagu berjudul Aisyah Istri Rasulullah ternyata tak lepas dari kontroversi. Lagu tersebut sempat mendapat kritik lantaran menggambarkan bentuk fisik ummul mukminin, Aisyah.

Terlepas dari adanya koreksi terhadap lirik lagu tersebut, kisah hidup Aisyah patut dijadikan teladan lantaran keihlasannya mendampingi Nabi SAW berjuang serta berkontribusi besar dalam khasanah keilmuan Islam. Aisyah adalah wanita yang telah membuktikan, sejak 14 abad yang lalu, bahwa wanita bisa setara dan bahkan lebih unggul ketimbang laki-laki.

Sayyidah ‘Aisyah binti Abu Bakr as-Shiddiq Ra, adalah salah satu istri yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah figur yang istimewa, karena termasuk yang paling berjasa sebagai salah satu ulama perempuan yang alim fikih, dan satu dari enam sahabat senior yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Dikutip dari laman Pesantren Lirboyo, Sayyidah ‘Aisyah ra meriwayatkan hingga 2.210 hadits. Dari jumlah tersebut, yang masuk dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim mencapai 174 hadis.

Pujian terhadap beliau luar biasa. Az Zuhri, salah satu tabiin yang menjadi murid Sayyidah ‘Aisyah mengatakan, “Seandainya ilmu Aisyah, ilmu semua istri Nabi SAW. dan ilmu semua wanita dikumpulkan, maka ilmu Aisyah lebih afdhal.”

(Baca Juga : Lagu Hits Aisyah Istri Rasulullah Tuai Kontroversi, Begini Kata Buya Yahya)

Tidak diragukan, kealiman beliau dalam bidang agama. Karena Aisyah juga termasuk tokoh utama dalam penyebaran keilmuan. Beliau memberikan pengaruh besar kepada ulama tabi’in era selanjutnya, yang dikenal sebagai fuqaha as-sab’ah al-madinah. Ke tujuh tabi’in tersebut nantinya memberikan pengaruh besar pada pondasi madzhab fikih ahlussunah wal jama’ah yang kita kenal sekarang.

Menurut pengakuan ‘Urwah bin Zubair, Sayyidah ‘Aisyah ra adalah orang paling tahu dalam urusan hadis, Al-Qur’an, bahkan syair-syair Arab. Para sahabat senior juga tak sungkan untuk bertanya masalah agama kepada beliau.

Termasuk dalam perihal ilmu faraidh, ilmu waris yang dikenal sulit. Hal tersebut sesuai keterangan dari Masruq bin al-Ajdza’. Sahabat Abu Musa Al Asy’ari juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Dikutip dari sunan At-Tirmidzi, beliau mengatakan, “tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban darinya.”

(Baca Juga : Kisah Aisyah Cemburu Berat karena Nabi Sering Menyebut Nama Khadijah)

Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad dalam usia yang masih relatif muda. Dia menjadi istri ketiga setelah Sayyidah Khadijah al-Kubra, dan Sayyidah Saudah binti Zam’ah.

Ihwal keistimewaan Aisyah juga disebutkan dalam Buku Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah islam, Kisah Perjalanan Hidup Para Wanita Mulia yang Berperan Penting Dalam Kehidupan dan Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW, karya Dr. Bassam Muhammad Hamami.

Follow Berita Okezone di Google News

Disebutkan ada tujuh perkara dalam diri Aisyah yang tidak dimiliki oleh wanita manapun, kecuali yang diberikan oleh Allah kepada Maryam binti Imran. Tujuh hal itu adalah:

(1) Malaikat Jibril pernah turun membawa gambarku kepada Rasulullah (dalam mimpi);

(2) Rasulullah menikahiku saat aku baru berusia tujuh tahun lalu aku diberikan kepada beliau saat berusia sembilan tahun;

(3) beliau menikahiku sebagai seorang gadis dan tidak ada seorang manusia pun yang menyamaiku; (3) wahyu datang kepada Rasulullah SAW saat aku dan beliau dalam selimut yang sama;

(4) aku adalah orang yang paling beliau cintai;

(5) ada ayat yang turun berkaitan denganku ketika umat ini hampir hancur;

(6) Aku pernah melihat Jibril dan tidak satu pun istri Rasulullah selain aku yang pernah melihatnya:

(7) dan Rasulullah SAW wafat di rumahku tanpa ada seorang pun menemani selain malaikat dan aku.

Pada masa kanak-kanak, Aisyah dididik oleh guru kaum Muslimin dan manusia paling utama di antara mereka, yaitu sang ayah: Abu Bakar ash-Shiddiq. Selanjutnya, pada masa remaja, ia dibimbing oleh Rasulullah SAW.

(Baca Juga : Bukan Kecantikan, Ini Alasan Nabi Muhammad Sangat Mencintai Aisyah)

Dengan demikian, Aisyah telah merangkum ilmu, keutamaan, dan pengajaran yang membuatnya mampu meninggalkan gema dalam sejarah yang gaungnya abadi sepanjang masa. Peninggalan-peninggalan Aisyah diajarkan di berbagai fakultas-fakultas agama sementara amal-amalnya yang paripurna menjadi ruang lingkup kajian bagi setiap pengajar sejarah Arab dan kaum Muslimin.

Aisyah menjadi istri yang terbaik, memiliki tangan maupun hati yang mulia. Aisyah mampu bersabar bersama Rasulullah SAW dalam menghadapi kemiskinan dan kelaparan hingga pernah melewati berhari-hari tanpa ada apa di rumah Rasulullah untuk sekedar memasak roti ataupun sesuatu yang bisa dimasak. Mereka berdua hanya hidup dengan makan kurma dan air.

Ketika kaum Muslimin mengalami kehidupan yang makmur, suatu hari Aisyah dihadiahi 1.000 dirham oleh Mu’awiyah. Saat itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak memiliki apa pun untuk berbuka. Aisyah pun menerima dirham-dirham itu lalu membagikan seluruhnya kepada para fakir miskin.

Karena itu, budak Aisyah bertanya, “Tidakkah engkau bisa menggunakan 1 dirham saja untuk membeli daging guna berbuka nanti?” Aisyah menjawab, “Andai engkau mengingatkanku (tadi) pastilah aku melakukannya.”

Aisyah tidak pernah tertekan oleh kemiskinan dan tidak pula kegirangan oleh kekayaan. Ia mampu menajaga kehormatan diri hingga dunia menjadi remeh baginya. Aisyah tidak menghiraukan kedatangan maupun kepergian dunia.

(Baca Juga : Chord Gitar dan Lirik Lagu Aisyah Istri Rasulullah)

Demikianlah, Aisyah r.a. menjadi wanita yang sangat mementingkan waktu untuk mendengar dari Rasulullah hingga ia berhasil menguasai ilmu dan balaghah yang membuatnya layak menjadi guru para laki-laki serta menjadi rujukan bagi mereka dalam bidang hadis, sunnah, dan fikih. Dalam hal ini, az-Zuhri mengatakan, “Andaikan ilmu Aisyah dibandingkan dengan ilmu seluruh wanita, pastilah ilmu Aisyah lebih tinggi.”

Hisyam ibn ‘Urwah meriwayatkan dari ayahnya, ia berkata, “Aku pernah bersahabat dengan Aisyah. Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih memahami suatu ayat yang turun, suatu keajaiban, suatu sunnah, atau sebuah syair—tidak pula ada yang lebih kuat dalam meriwayatkannya, atau suatu hari yang berjalan di kalangan Bangsa Arab, nasab, tentang hukum, maupun kedokteran dibandingkan dengan Aisyah.

Selanjutnya, aku bertanya kepadanya: ‘Wahai bibi, dari manakah engkau memahami perihal kedokteran?’ Aisyah menjawab: ‘Aku pernah sakit lalu Nabi menjelaskan sesuatu kepadaku kemudian ada orang yang sakit lalu Nabi menjelaskan sesuatu kepadanya. Aku mendengar orang saling mengabarkan satu sama lain dan aku menghafalnya’.”

Dari Aisyah, umat Islam juga belajar tentang cara berumah tangga yang tak lepas dari sisi romantisme, pertengkaran hingga rasa cemburu.

Berikut lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah yang dibawakan Sabyan Gambus:

Mulia indah cantik berseri

Kulit putih bersih merah dipipimu

Dia Aisyah putri Abu Bakar Istri Rasulullah

Sungguh sweet Nabi mencintamu

Hingga Nabi minum di bekas bibirmu

Bila marah, Nabi kan bermanja Mencubit hidungnya

Aisyah…

Romantisnya cintamu dengan Nabi

Dengan baginda kau pernah main lari-lari

Selalu bersama hingga ujung nyawa Kau disamping Rasulullah…

Aisyah…

Sungguh manis oh sirah kasih cintamu

Bukan persis novel mula benci jadi rindu

Kau istri tercinta Ya Aisyah Humairah…

Rasul sayang, kasih, Rasul cintamu

Mulia indah cantik berseri

Kulit putih bersih merah dipipimu

Dia Aisyah putri Abu Bakar Istri Rasullallah

Sungguh sweet Nabi mencintamu

Bila lelah Nabi baring di jilbabmu

Seketika kau pula bermanja

Menyikat rambutnya

Aisyah…

Romantisnya cintamu dengan Nabi

Dengan baginda kau pernah main lari-lari

Selalu bersama hingga ujung nyawa

Kau disamping Rasulullah…

Aisyah…

Sungguh manis oh sirah kasih cintamu

Bukan persis novel mula benci jadi rindu

Kau istri tercinta Ya aisyah Humairah…

Rasul sayang, kasih, Rasul cintamu

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini