WUHAN - Sebuah rumah sakit darurat yang dibangun untuk merawat pasien virus corona di Wuhan, Hubei, China, berhenti beroperasi, Rabu (15/4/2020).
Rumah sakit Leishenshan Wuhan, tutup karena pasien terkahir virus corona di kota itu dinyatakan sembuh pada Selasa, 14 April.
Rumah Sakit Leishenshan Wuhan dibangun dalam 10 hari untuk merawat pasien Covid-19.
Jiao Yahui, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional China) menguip Xinhua, mengatakan RS Leishenhan, merupakan fasilitas penting selama pertempuran berbulan-bulan mengalahkan virus corona di Wuhan.
Pada upacara penutupan, dokter dan perawat melambaikan bendera dan menulis nama mereka di baju rekan kerja mereka sebagai kenangan.
Pihak berwenang mengatakan RS Leishenshan tidak akan dibongkar setelah ditutup.
"Kami berharap bahwa rumah sakit tidak akan pernah lagi beroperasi," kata seorang pejabat distrik setempat kepada kerumunan yang bertepuk tangan.
The closing ceremony of #Leishenshan hospital was held in Wuhan Wednesday morning. People celebrated Wuhan’s recovery under the clear blue sky and sent best wishes to those who were still fighting the coronavirus.Stay strong #Wuhan! pic.twitter.com/Kb32wIZBWY— Guangming Daily (@Guangming_Daily) April 15, 2020
Cari sukarelawan vaksin
Ilmuwan China kembali mencari sukarelawan untuk ambil bagian dalam program uji vaksin percobaan virus corona (COVID-19), hampir sepekan setelah menyuntikkan vaksin tersebut ke kelompok pertama sukarelawan.
Kantor berita resmi China pada Kamis (9/4/2020) melaporkan, program uji coba itu merekrut 500 orang, berusia 18 tahun ke atas, yang tinggal di Provinsi Hubei, bekas pusat penyebaran wabah virus corona. Menurut pernyataan yang diunggah ke Weibo, para peneliti juga merekrut kelompok kontrol yang akan disuntikkan vaksin plasebo.
Weibo dimiliki oleh surat kabar pemerintah, People's Daily.
Dilaporkan VOA, China memulai uji klinis Fase I pada 16 Maret. Pada hari yang sama, seorang penduduk Seattle, Amerika Serikat (AS) menerima vaksin percobaan yang dibuat perusahaan bioteknologi yang berbasis di AS, Moderna Therapeutics.
Percobaan klinis China itu dilakukan tim peneliti yang dipimpin Chen Wei, pakar virus di militer China.
Di sisi lain, pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia telah memperingatkan bahwa vaksin COVID-19 tidak akan tersedia untuk umum setidaknya 12 hingga 18 bulan lagi.
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)








