Disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bahwa marah itu termasuk perbuatan setan dan setan tercipta dari api, maka redakanlah api marah itu dengan air wudhu.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk mengubah posisi ketika marah. Jika seseorang marah dalam keadaan berdiri, ia dianjurkan duduk untuk meredakan marah. Sebaliknya, jika ia marah dalam keadaan duduk, dianjurkan untuk berbaring.
Selanjutnya, sebagai Muslim, sudah menjadi kewajiban untuk berdoa kepada Allah SWT dalam situasi apapun, termasuk dalam keadaan marah. Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya mengatakan, saat kita marah dianjurkan untuk memanjatkan doa untuk meredamnya.
"Marah yang berlebihan akan merugikan diri sendiri dan orang lain serta berdampak buruk kepada hal lainnya," ujarnya saat dihubungi Okezone belum lama ini.
Follow Berita Okezone di Google News