Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Napak Tilas Tempat Nabi Muhammad Dilahirkan

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Kamis 30 April 2020 08:53 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 30 620 2207042 napak-tilas-tempat-nabi-muhammad-dilahirkan-DkviYNWSKD.jpg
A A A

Rasulullah adalah kekasih Allah SWT. Ia pun pemimpin umat Islam yang bijaksana dan adil, sebaik-baik manusia. Keutamaan tersebut tak lantas membuat besar kepala, Rasulullah tetap memilih menjadi manusia biasa. Kesederhanaannya itulah yang patut kita teladani.

Bukti kesederhanaan Rasulullah bisa kita lihat dari jejak sejarah tempat dia dilahirkan. Tempat itu biasa disebut 'Rumah Maulid'. Di sana Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari perut Aminah binti Wahab pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau sekitar 571 Masehi.

Rasulullah tidak dilahirkan di rumah sakit terbaik, bukan pula di rumah mewah berlapis emas. Ia dilahirkan di sebuah bangunan berukuran 10x18 meter. Sejarah mencatat, bangunan tersebut merupakan rumah kakeknya yaitu Abdul Muthalib.

(Baca Juga : Imam Besar Al Sudais Pastikan Masjidil Haram Dibuka dalam Waktu Dekat)

Berlokasi 200 meter dari pintu akses menuju Bukit Marwah Masjidil Haram ke arah Terminal Syib Amir di sisi kanan, bangunan tersebut bercat coklat-kuning pucat. Bangunan ini berlokasi di Kampung Suuq Lail, Arab Saudi.

Luar biasanya, tempat Rasulullah dilahirkan ternyata menghadap langsung ke arah Ka'bah. Sebab, bangunan tersebut pun masih berada di daerah Masjidil Haram. Tidak hanya itu, Rumah Maulid juga menghadap ke Safa Marwa dan Zam Zam Tower.

#Dialihfungsikan menjadi perpustakaan

Berjalannya waktu, Rumah Maulid dialihfungsikan menjadi perpustakaan yang diberi nama 'Maktabah Makkah Mukarramah'. Keputusan untuk memugar bangunan tersebut tak lain karena alasan akidah.

Ya, tujuannya untuk melindungi akidah serta keyakinan umat Islam dari sikap syirik kepada Allah SWT. Pemerintah Arab Saudi tak ingin bangunan tersebut kemudian dikeramatkan sehingga timbul kemusyrikan.

(Baca Juga : Hidayah di Bulan Ramadhan, Aktris Cantik Ini Resmi Jadi Mualaf)

Karena itu juga, tertulis beberapa larangan yang harus dipatuhi siapa saja yang datang ke perpustakaan tersebut. Sebut saja tak boleh sholat menghadap bangunan tersebut, dilarang berdoa di depan Rumah Maulid, dan dilarang meratap di temboknya.

Di bangunan itu pun terdapat keterangan lain yang ditulis dalam enam bahasa yaitu Inggris, Indonesia, India, Arab, Turki, dan Urdu. Tulisan itu menjelaskan, tidak disyariatkan untuk mengunjungi perpustakaan ini dengan tujuan beribadah, karena tidak ada dalil yang menunjukan hal tersebut.

Sejarah tentang pengalihfungsian Rumah Maulid pun bisa kita lihat di buku Quraish Shihab yang berjudul 'Haji dan Umrah Bersama M. Quraish Shihab'. Diterangkan di sana, Nabi Muhammad SAW memberikan rumah tempat kelahirannya tersebut kepada Aqil, putra pamannya Abu Thalib. Rumah itu beralih kepemilikan kepada Muhammad bin Yusuf Atstsaqafi. 

(Baca Juga : Humor Gus Dur: Ingin Jadi Wali, Gitu Aja Kok Repot!)

"Tiba suatu waktu penguasa meruntuhkannya karena khawatir disakralkan," tulis Quraish Shihab. Sejak itu rumah Nabi terbengkalai selama sekian lama sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi menjadikan lokasi rumah kelahiran Nabi itu sebagai perpustakaan pada 1370 H hingga saat ini.

Dalam riwayat lain, tempat kelahiran Nabi dikisahkan dulunya dikenal dengan lembah Abu Thalib. Aqil bin Abi Thalib menempati rumah tersebut ketika Nabi berhijrah ke Madinah. Keturunan Aqil yang selanjutnya menempati rumah itu sebelum akhirnya dibeli oleh Khizran.

Follow Berita Okezone di Google News

#Isi Rumah Maulid

Bangunan ini merupakan perpustakaan yang mana tak sembarang orang bisa masuk, hanya orang-orang tertenu saja yang mendapatkan izin dari petugas dan penjaga area tersebut. Itu juga menjadi alasan bangunan ini dijaga sejumlah petugas.

Lantas, apa isi dari perpusatakaan 'Maktabah Makkah Mukarramah'?

Beberapa sumber menjelaskan, selain buku-buku, di bagian sebelah kiri bangunan itu digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang yang tak terpakai. Sementara pada bagian kanan, langsung berhadapan dengan tempat pengambilan air zamzam.

(Baca Juga : Siap Lawan COVID-19, Gantengnya Dokter Ayman Alatas Mirip Zayn Malik Loh) 

Bagian belakangnya berbatasan dengan jalanan yang biasa dilalui baik oleh masyarakat maupun jamaah haji dan umrah yang ingin melaksanakan ibadah ke Masjidil Haram.

Semoga bangunan ini bisa jadi pengingat dan medium pembelajaran bagi kita semua untuk tetap menghargai sejarah dan lebih mencintai dan meneladani kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini