JAKARTA - Aktor senior Adi Kurdi telah meninggal dunia akibat tumor otak di RS Pusat Otak Nasional, Jakarta. Sontak kabar meninggalnya Adi Kurdi membuat kagat jagat hiburan Tanah Air, setelah sebelumnya kepergian Didi Kempot.
Istri Adi Kurdi, Bernadetta Siti Restyratuti menjelaskan jika sang suami baru diketahui mengidap tumor otak seminggu sebelum meninggal. Hal ini diketahui setelah sang legenda jatuh pingsan saat makan siang.
“Ternyata ada massa di otak sebelah kiri,” kata Tuti.
Baca Juga:
Idap Tumor Otak, Adi Kurdi Sempat Pingsan sebelum Meninggal
Aktor Pendukung Terbaik hingga Lifetime Achievement, Kesuksesan Adi Kurdi setelah Keluarga Cemara
Selain mengidap tumor otak, Adi Kurdi yang lahir di Pekalongan 22 September 1948, sejak tahun 2007 juga mengidap glaukoma. Hal ini lah yang membuat Adi Kurdi mengalami kebutaan.
Meninggal di usia 71 tahun, Adi Kurdi sudah bermain film sejak 1981, berperan sebagai dokter Yaman di film Putri Seorang Jenderal. Setelah itu, tiga tahun kemudian ia muncul dalam film Raden Ajeng Kartini.
Setelah film Raden Ajeng Kartini, Adi vakum selama 10 tahun di dunia film sebelum akhirnya pada 1994 lalu memutuskan untuk bermain di film Surat Untuk Bidadari. Kemudian pada 2002, Adi memerankan karakter sebagai seorang Pastur untuk film, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja. Nama Adi Kurdi semakin melejit ketika melakoni sosok Abah dalam serial televisi Keluarga Cemara.
Selama berkarier di industri film, Adi Kurdi langganan masuk dalam nominasi Piala Citra. Film Anak-anak Borobudur yang dibintangi pada 2007, Adi berhasil masuk menjadi salah satu nominasi Aktor Pendukung Terbaik. Film Kapan Kawin, Adi kembali meraih nominasi sebagai Aktor Pendukung Terbaik di gelaran Piala Citra 2015. Satu nominasi Aktor Pendukung Terbaik di perhelatan Piala Citra 2016, berkat perannya sebagai Profesor Burhan di Catatan Dodol Calon Dokter.
Follow Berita Okezone di Google News