SETIAP hari pada Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan masing-masing, demikian juga halnya dengan 17 Ramadhan. Ini adalah waktu penuh sejarah kemenangan dalam Islam sehingga di dalamnya banyak keutamaan.
Melansir dari Nabawi TV, Dewan Syura Majelis Rasulullah Al-Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa (Habib Nabiel) mengatakan, terdapat berbagai peristiwa penting pada 17 Ramadhan, empat di antaranya yakni:
1. Peristiwa Nuzul Qur'an (Nuzulul Qur'an)
2. Peristiwa Perang Badar
3. Wafatnya Amirul Mu'minin Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu pada tahun 40 Hijriyah
4) Peristiwa penaklukan Byzantium Romawi Timur di zaman Khalifah Abbasiyyah Al-Mu'tashim Billah
Nuzulul Qur’an sendiri berhubungan dengan Perang Badar. Menurut Habib Nabiel, hal itu dijelaskan dalam Surah Al Anfal ayat 41:
وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
".. dan pada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) (yaitu Al Qur'an) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya 2 pasukan (perang Badr). Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al Anfaal:41)
1. Nuzulul Quran
Dikutip dari NU Online, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya wahyu pertama yang disampaikan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Peristiwa tersebut terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah. Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya itu di Goa Hira, yaitu Di Jabbal Nur yang terletak 6 km sebelah utara Masjidil Haram.
Menjelang datangnya wahyu pertama, Nabi Muhammad sebelumnya memang sudah sering beribadah di Gua Hira. Hingga pada suatu ketika datanglah Malaikat Jibril. Sosok yang sebelumnya tidak pernah Nabi Muhammad. Nabi Muhammad pun diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk membaca, namun Nabi menjawab tidak bisa. Maka dari itu wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad ada Surat Al – Alaq, ayat 1 – 5.
Baca Juga: Nuzulul Quran, Ini 6 Kewajiban Muslim terhadap Alquran
2. Perang Badar
Perang Badar adalah salah satu perang yang paling berpengaruh dalam dunia Islam. Karena di sini awal mula kejayaan Islam mulai terbentuk. Dengan hal itu Allah SWT memuliakan Islam. Perang tersebut dihadapi kaum Muslim dengan musuh yang tidak sebanding.
Saat itu Nabi Muhammad hanya membawa 313 pasukan Muslim. Sedangkan pasukan non-Muslim yang menjadi musuhnya berjumlah kurang lebih 950 orang.
Perang Badar menjadi salah satu perang terbesar umat Muslim. Perang tersebut terjadi pada tanggal yang sama dengan hari turunnya Alquran, yaitu 17 Ramadan tahun 2 Hijriah.
3. Wafatnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu pada tahun 40 Hijriyah
Peristiwa terbunuhnya Khalifah keempat bagi umat Islah yakni Ali bin Tholib tidak lepas karena racun. Sejarah mencatat, menantu Nabi Muhammad terbunuh melalui racun yang dilumurkan dalam sebilah pedang.
Dalam beberapa literatur, salah satunya dalam Shahih Tarikh Ath Thabari Al Rusul Wa Al Muluk tercatat, racun yang digunakan untuk membunuh Sayyidina Ali ini seharga 1.000 Dinar. Peneliti Sejarah Brains Community Muhammad Hafi mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah Perang Siffin. Tepatnya pada 19 Ramadan tahun 40 Hijriah di Masjid Najaf.
Baca Juga: Mau Sembuh Baca Al Baqarah, Punya Anak Maryam dan Yasin untuk Jodoh
"Saat itu Ali bin Abi Tholib sedang mengimami sholat jamaah subuh di Masjid tersebut dan setelah sujud terakhir langsung ditebas seorang pembunuh yang bernama Abdurrahamn bin Muljam. Dan pedangnya itu sudah dilumuri racun yang dahsyat," kata Hafi saat berbincang dengan Okezone.
Kata Hafi, motif dari peristiwa tersebut adalah perbedaan teologi. Oleh Golongan Abdurrahman bin Muljam, Ali Bin Abi Tholib sudah dihukumi kafir. Hafi menjelaskan, racun yang dilumurkan ke pedang tersebut, didapat dari orang-orang Arab pada waktu itu. Namun setelah peristiwa itu, Sayydina Ali masih bisa bertahan selama dua hari akibat racun tersebut.
Bahkan, sempat mencari tabib hingga ke Mesir untuk mencari kesembuhan dari racun tersebut. Dan ternyata tabib dari Mesir itu tidak bisa menyembuhkan dan meminta kepada Ali bin Tholib untuk segera menuliskan wasiat.
"Salah satu riwayat menceritakan bahwa tabib tersebut meletakkan daging kambing di atas kepala Ali bin Tholib. Daging tersebut langsung menghitam saking ganasnya racun. Maka Tabib itu berpesan kepada Ali bin Abu Tholib untuk segera menulis wasiat karena melihat kondisinya yang seperti itu," katanya. Hingga Ali bin Abi Tholib meninggal dunia pada 19 Ramadan tahun 40 Hijriah.
Follow Berita Okezone di Google News