Lebih lanjut, Prof Wiku mengatakan aplikasi ini juga mampu menghubungkan antar pengguna aplikasi ke dalam sistem. Di dalamnya bisa menjelaskan apabila seseorang memiliki gejala dan bisa berkonsultasi menggunakan aplikasi tersebut.
“Semakin banyak yang mendownload aplikasi ini maka akan semakin tajam analisis kasusnya. Kami memiliki peta risiko di seluruh Indonesia. Bahkan ada daerah yang tidak terdampak kasus. Bisa saja daerah yang belum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa menjadi PSBB. Ada juga yang PSBB lama bisa dicabut,” sambungnya.
Baca juga: Pulang Bekerja, Lakukan 6 Langkah Ini Biar Enggak Bawa Virus Corona ke Rumah
Dalam kesempatan tersebut Prof Wiku mencontohkan, data yang DKI Jakarta yang mulai mengalami penurunan jumlah kasus Covid-19 dan membandingkannya dengan kasus yang terjadi di Jawa Tengah.
“Data di sini bisa dilihat Jakarta data warna hitam sudah mulai turun. Bisa juga nanti orang yang mudik dan balik ke Jakarta bisa kembali menimbulkan second wave. Kalau data merah itu Jawa Tengah sedang naik-naiknya. Kalau penurunan kasus kurang dari 50 persen masih belum bagus. Karena kalau turunnya di bawah 50 persen naiknya lagi akan cepat,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dwk)