JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi minus pada kuartal II-2020 imbas pandemi virus corona atau Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 diprediksi minus 3,8%.
Menurut Jokowi, pada kuartal I-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia memang masih positif 2,97%. Namun, pada pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020, Jokowi mulai khawatir.
"Pada kuartal yang pertama kita bisa tumbuh, masih tumbuh keadaan normal kita di atas 5% tapi kuartal pertama kita tumbuh 2,97%, masih bisa tumbuh 2,97% tetapi di kuartal ke-2 kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi saat mengunjungi posko penanggulangan Covid-19 di Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: 5 Fakta Ekonomi RI Kuartal II-2020 Paling Rendah, Bisa Minus 3,8%
Jokowi menjelaskan, ancaman Covid-19 memang belum berakhir dan akan menggangu stabilitas perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Menurut Jokowi, dalam pandemi Covid-19, bukan hanya krisis kesehatan yang dihadapi tetapi krisis ekonomi.
"Inilah yang harus hati-hati mengelola, memanajemeni krisis ini agar urusan kesehatan dan ekonomi ini bisa berjalan beriringan," kata Jokowi.
Baca Juga: IMF: Ekonomi Indonesia Minus 0,3% di 2020 tapi Tahun Depan Tumbuh 6,1%
Jokowi menekankan pengelolaan manajemen krisis Covid-19 dengan mengibaratkan sebuah rem dan gas. "Gas dan remnya itu betul-betul diatur. Jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem sehingga mungkin ekonominya bagus tapi Covidnya juga naik. bukan itu yang kita inginkan. Covidnya terkendali tapi ekonominya juga tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat tapi ini bukan barang yang mudah," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)