BOGOR - Persoalan penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas menggunakan transportasi publik berbasis daring, baik ojek online (ojol) maupun taksi online, menuai redaksi beragam dari sejumlah kalangan. Khususnya terkait penggunaan alat pelindung diri (APD), semisal masker.
Peneliti Virologi dari Universitas Airlangga Prof. dr Chairul Anwar Nidom menyatakan, masker tetap menjadi solusi terbaik saat beraktivitas, termasuk saat menggunakan ojol maupun taksi online.
Bahkan, menurutnya karena virus penyebab Covid-19 ini dapat menular lewat udara seperti virus flu, penggunaan masker harus betul terstandar yang mampu menepis virus yang menempel di masker. Bukan masker biasa, minimal menggunakan masker bedah.
"Atau saat ini sudah ada bahan kain yang dilapisi dengan suatu bahan yang bisa menetralisir virus dan ukuran pori dari masker tidak boleh lebih dari 5 mikron," ujarnya Prof Nidom dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (10/08/2020)
"Dengan ketaatan masyarakat menggunakan masker, insha Allah virus bisa ditepis, apakah naik ojek atau taksi atau sedang kumpul dengan orang lain," tandasnya.
Prof Nidom menambahkan, adanya transmisi virus melalui udara membuat jaga jarak jadi tidak banyak berpengaruh. Jaga jarak dengan minimal 1 meter diasumsikan penularan melalui droplet. Sebab lontaran droplet diperkirakan sejauh 1 meter. Untuk itu ia meminta masyarakat tidak meremehkan virus corona.
"Dengan diketahui penularanya bisa melalui udara, maka jarak berapapun akan bisa dijangkau oleh virus tersebut," ujarnya.
Tak hanya itu, Peneliti Mikrobiologi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Muhammad Asril juga menegaskan virus corona tidak bertahan di udara dengan pertukaran udara yang bebas seperti saat mengendarai motor.
"Virusnya itu akan bertahan di udara yang aliran pertukarannya terbatas. Jika kondisinya di ruang terbuka resiko penularan cenderung rendah. Penularan melalui udara yang disampaikan oleh WHO adalah di dalam ruangan tertutup yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik," papar Asril.
Sehingga, menggunakan layanan ojek online dipastikan aman selama menggunakan masker. "Driver dan penumpangnya pakai masker pastinya sudah sangat aman untuk mengurangi penyebaran dan kontaminasi ke tubuh," ujar Asril.
Sama halnya saat menggunakan taksi online, Asril menyarankan tetap menggunakan masker. "Masker is the best solution, AC dimatikan dengan kaca dibuka, seharusnya pertukaran partikel virusnya dengan udara akan bagus, viral load-nya akan berkurang," paparnya.
Viral load sendiri, lanjut Asril, ibaratnya jumlah partikel virus yang siap untuk menginfeksi. Selama viral load-nya rendah, maka virus akan sulit menempel pada reseptornya yang ada di nasofaring (saluran pernafasan).
Follow Berita Okezone di Google News