MASYARAKAT Indonesia dihebohkan dengan meninggalnya seorang pelajar jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Piramid, yang berada di Bondowoso, Jawa Timur. Pelajar yang berasal dari SMAN 1 Tangerang itu bernama Arik Multazam. Ia memutuskan untuk mendaki gunung fenomenal ini pada Sabtu 8 Agustus 2020 bersama dengan keempat orang temannya.
Sayangnya, Multazam terpeleset saat turun di sisi sebelah utara Gunung Piramid usai berfoto di puncak. Jenazah Multazam akhirnya ditemukan oleh Basarnas pada Minggu 9 Agustus 2020 malam, dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.
Baca Juga: Potret Cantik Nia Ramadhani Liburan di Pantai, Mama Muda Penuh Pesona!
Keganasan Puncak Piramida ternyata bukan kali ini saja. Sebelumnya salah seorang pendaki Gunung Piramid bernama Thoriq Rizki Maulidan menjadi korban dari keganasan tempat ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Kasusnya menjadi viral sejak remaja yang baru lulus SMP di Bondowoso tersebut dinyatakan hilang 23 Juni 2019. Sempat hilang selama 12 hari, jenazah Thoriq akhirnya berhasil ditemukan. Diduga ia terjatuh ke dalam jurang saat menelusuri puncak gunung.
Puncak Gunung Piramid ini sebenarnya terkenal akan medannya yang sulit. Terlebih untuk para pemula yang masih memiliki pengetahuan yang minim. Merangkum dari akun Instagram @bondowosoexplorer, Selasa (11/8/2020), saking mengerikannya trek ini, bahkan Puncak Piramida disebut sebagai The Most Dangerous Climbing Route in Jawa.
Baca Juga: Gaya Nia Ramadhani Pakai Swimwear di Pantai, Centil Banget!
Menurut keterangan akun tersebut, Puncak Piramida memiliki rute sempit dan panjang sejauh 1,5 kilometer. Rute ini tegak lurus menuju puncak. Memang pesona keindahan yang diberikan Puncak Piramid tidak terbantahkan lagi. Namun rute yang kerap dijuluki Punggung Naga ini menyuguhkan jalur ekstem yang memacu adrenalin.
Menurut update terkini yang dilakukan oleh akun @bondowosoexplorer pada 25 Juli 2020, kondisi trek di area berbahaya yaitu pada pegunungan terakhir menuju Puncak Piramid. Terlihat pada video tersebut rute sempit yang didominasi dengan tanah, mulai rusak dan berpotensi membuat para pendaki tergelincir saat menginjaknya.
