Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Jalan Panjang Uji Klinis Obat Covid-19 Buatan Unair

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 18 Agustus 2020 13:13 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 18 620 2263808 jalan-panjang-uji-klinis-obat-covid-19-buatan-unair-8HbmjQT7Cu.jpg Ilustrasi. (Freepik)
A A A

Purwati menjelaskan bahwa obat corona buatan timnya sudah diuji klinis pada pasien 18 tahun ke atas. Setelah itu, obat akan diuji dosisnya sebagai bagian dari uji klinis yang memang harus dijalankan.

Di sisi lain, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Ari Fahrial Syam, SpPD, mengatakan bahwa uji klinis obat itu harus sampai publikasi. Ini membuktikan bahwa uji klinis memang terverifikasi dengan jelas di mata dunia.

Baca Juga: Gaya Jessica Iskandar Pamer Bikini, Tak Kalah Menggoda dari Nia Ramadhani!

"Saya ingin mencontohkan salah satu uji klinik obat yang kami lakukan menggunakan kombinasi obat, kebetulan pada penanganan pasien dengan infeksi kuman H pylori. Uji klinik dilakukan secara Double-Blinded Randomized Clinical Trial, artinya peneliti dan pasien tidak tahu obat yang diberikan," terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Selasa (18/8/2020).

Dia melanjutkan, penelitian tersebut ingin melihat apakah jangka waktu lama pemberian obat kombinasi 3 macam obat Amoksisilin, Claritromisin, dan Rabeprazole, akan lebih efektif. Jika sebelumnya diberikan untuk 10 hari, kni lebih panjang menjadi 14 hari.

Penelitian itu, sambungnya, tentu harus lolos Komite Etik Kesehatan FKUI-RSCM yang kebetulan sudah berstandar internasional. Riset ini juga harus didaftarkan ke clinicaltrial.gov.

"Saat ini mendaftarkan uji klinik ke website itu menjadi seperti kewajiban saat submit ke jurnal internasional. Setelah penelitian, hasil penelitian kami submit ke kongres internasional untuk mendapat tambahan masukan dan review. Alhamdulillah, hasil penelitian ini mendapat penghargaan sebagai Presedential Poster pada World Congress of Gastroenterology Organization (WCOG) bersamaan dengan American Congress of Gastroenterology Congress di Orlando USA akhir 2017," tutur dr Ari.

Follow Berita Okezone di Google News

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini