Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Waspadai, Orang Obesitas Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Minggu 30 Agustus 2020 14:29 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 30 620 2269779 waspadai-orang-obesitas-lebih-mudah-terinfeksi-covid-19-L6Xs1r2Qii.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

ORANG obesitas disebut mudah tertular Covid-19 selama pandemi. Bahkan berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh jurnal Obesity Reviews menyebut, obesitas dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 sebesar 50 persen.

Para peneliti di University of North Carolina, Chapel Hill, menganalisis literatur yang diterbitkan tentang pasien dengan virus corona Covid-19. Mereka menemukan orang obesitas dengan BMI di atas 30 berpotensi lebih besar dirawat di rumah sakit atau ICU.

Tim peneliti juga menyatakan orang obesitas memiliki risiko kematian lebih tinggi hingga 48 persen. Laporan tersebut melihat data dan memeriksa hubungan antara obesitas dengan komplikasi parah dari Covid-19.

Baca Juga: Alyssa Daguise Dekap Mesra Al Ghazali Pakai Baju Louis Vuitton

Para penulis menyatakan bahwa faktor risiko yang mendasari virus Sars-CoV-2, penyebab Covid-19 dengan penyakit penyerta. Seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, ginjal kronis, penyakit hati, dan hipertensi sering dikaitkan dengan obesitas.

obesitas

Orang obesitas juga dapat mengalami perubahan metabolisme yang mengakibatkan peradangan, masalah dengan insulin, dan sistem kekebalan tubuh. Sehingga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk melawan Covid-19.

“Semua faktor ini dapat memengaruhi metabolisme sel kekebalan, yang menentukan bagaimana tubuh merespons patogen, seperti virus corona SARS-CoV-2,” kata Profesor Nutrisi di Gillings School, Melinda Beck, Ph.D, melansir dari Fox News.

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu, orang obesitas juga lebih mungkin mengalami penyakit fisik seperti sleep apnea. Hal ini meningkatkan hipertensi pulmonal atau indeks massa tubuh, yang menimbulkan kesulitan penanganan di rumah sakit.

Penelitian itu juga mencatat bahwa studi sebelumnya oleh para peneliti telah menemukan bahwa vaksin flu tidak efektif pada orang dewasa yang mengalami obesitas. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran terhadap vaksin Covid-19 yang kini sedang dalam tahap uji klinis.

“Namun, kami tidak mengatakan bahwa vaksin tidak akan efektif pada populasi dengan obesitas. Tetapi obesitas harus dipertimbangkan sebagai faktor pengubah untuk dipertimbangkan untuk pengujian vaksin. Bahkan vaksin yang kurang protektif masih akan menawarkan beberapa tingkat kekebalan,” lanjut Beck.

Ditambah lagi dengan kegiatan Work From Home (WFH) membuat seseorang mengalami penurunan aktivitas fisik. Tentunya hal ini tidak efektif untuk menjaga berat badan yang sehat.

obesitas

Profesor Nutrisi di UNC Gillings School of Global Public Health, Barry Popkin, Ph.D mengatakan, pergulatan finansial selama pandemi dan terbatasnya ketersediaan makanan sehat, telah menempatkan orang pada risiko untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Baca Juga: Berusia Seabad, Gedung Sate Ungkap Jejak Sejarah Jawa Barat

“Kami tidak hanya di rumah lebih banyak dan mengalami lebih banyak stres karena pandemi. Tapi juga sering mengunjungi toko bahan makanan. Ini berarti permintaan makanan cepat saji dan minuman manis meningkat,” kata Popkin

Tak sedikit orang konsumsi junk food, memiliki gula yang tinggi dan lemak jenuh, serta sarat dengan karbohidrat. Semuanya meningkatkan risiko tidak hanya penambahan berat badan berlebih, tetapi juga penyakit utama yang tidak menular.

Baca Juga: Manfaat Ikan Salmon Bisa Turunkan Berat Badan hingga Kulit Cantik

Popkin yang merupakan anggota Program Penelitian Pangan Global di UNC, menambahkan bahwa laporan yang diterbitkan menyoroti perlunya pejabat pemerintah untuk menerapkan kebijakan untuk mencegah obesitas. 

 junk foof

Popkin membahas langkah-langkah penerapan seperti membatasi pemasaran junk food untuk anak-anak, memajaki makanan manis, dan menempatkan label peringatan pada makanan tinggi lemak, garam, dan gula.

“Mengingat ancaman signifikan Covid-19 bagi individu dengan obesitas, kebijakan makanan sehat dapat memainkan peran pendukung dan sangat penting dalam mitigasi mortalitas dan morbiditas Covid-19,” pungkasnya.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini