JAKARTA - Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa transaksi menggunakan QRIS bisa menjadi fasilitas transaksi non tunai yang aman bagi para merchant offline.
"Inovasi QRIS yang dikombinasikan dengan aplikasi chatting dan streaming video turut memperluas kesempatan merchant offline untuk dapat langsung beraktivitas layaknya merchant online," ujar Filianingsih, dalam diskusi virtual, di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga: Bos BI Sebut 4,3 Juta UMKM Gunakan QRIS
Selain itu, perkembangan akseptasi (acceptance) QRIS terus meningkat, khususnya di segmen merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Terdapat 4,4 juta merchant dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, 85% di antaranya adalah merchant UMKM sebanyak 3,8 juta merchant," ungkap Filianingsih.
Dia menambahkan bahwa QRIS juga menawarkan beberapa keunggulan sebagai first mover transaksi digital.
Baca Juga: Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 25,94%, BI Dongkrak Penggunaan QRIS
"Penggunaan QRIS efisien, tanpa uang kembalian dan bebas biaya. Selain itu, penggunaan QRIS juga keren dan kekinian," ucap Filianingsih.
Dengan QRIS transaksi juga menjadi lebih cepat dan aman terlindungi karena diawasi oleh BI.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, penggunaan QRIS juga higienis karena tidak memerlukan kontak fisik," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(fbn)