Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Industri Manufaktur Tunjukkan Geliat Agresif di Tengah Covid-19

Fadel Prayoga, Jurnalis · Selasa 15 September 2020 11:40 WIB
https: img.okezone.com content 2020 09 15 620 2277905 industri-manufaktur-tunjukkan-geliat-agresif-di-tengah-covid-19-aUaqsOT2MG.jpg Industri Manufaktur Mulai Meningkat di Tengah Covid-19. (Foto: Okezone.com)
A A A

JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat industri manufaktur mulai menunjukkan geliat agresif di tengah tekanan dampak pandemi virus corona. Hal tersebut terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus berada di level 50,8 atau melampaui ambang netral 50,0.

Meski demikian, pemerintah akan terus menjaga kinerja industri manufaktur yang mulai bangkit ini. Pasalnya, kemajuan industri manufaktur mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Taufik Bawazier mengatakan, salah satu upaya yang telah dilakukan agar aktivitas industri bisa berjalan baik adalah dengan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). IOMKI inilah yang memungkinkan industri tetap produktif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menperin Khawatir PSBB Jakarta Tekan Sektor Industri Manufaktur

“Jadi semua stakeholder memberikan ruang agar semua industri tetap berjalan beriringan dengan protocol kesehatan. Itu adalah upaya produktivitas kita. Dan ini juga ditunjukkan dengan aktivitas industri yang meningkatkan utilitasnya," kata Taufik, dalam keterangannya, Selasa (15/9/2020).

Dirinya pun meninjau kesiapan industri guna memastikan suplai bahan baku baja dalam negeri di pabrik baja ringan PT Tata Metal Lestari di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Bekasi. Di mana pada perusahaan tersebut menunjukkan kemampuannya baik domestik maupun ekspor untuk kesekian kalinya melakukan ekspor keluar negeri yaitu ke Pakistan dan Thailand.

Baca Juga: BI Perketat Operasional Selama PSBB Jakarta

Upaya merambah pasar ekspor di tengah pandemi yang terjadi saat ini merupakan sebuah prestasi bagi sektor manufaktur Indonesia. Upaya ini juga menunjukkan satu model bisnis baru bahwa industri tetap bekerja walaupun dalam tekanan Covid-19.

“Jadi model lecture yang bisa dipelajari oleh semua industri bahwa industri tetap beroperasi dan tetap mengacu pada protokol kesehatan dan utilitasnya meningkat. Itupun bisa mengisi pasar dalam negeri dan ekspor. Itu perlu dicatat bahwa ini adalah upaya keberhasilan bersama. Semua. Asosiasi, Gapensi, Kadin, TNI, Polri, Kesehatan hingga media yang terus meberikan tone positif. Jadi semuanya bekerja untuk melaksanakan, meningkatkan utilitas,” terangnya.

Sektor industri, kata dia, berkontribusi 20% terhadap perekonomian nasional. Belum lagi ditambah turunan jasa-jasa industry. Dia menyebut, jumlahnya bahkan bisa mencapai 30%.

“Kita lihat tadi aplikator-aplikator dari Tata Metal juga bekerja. Apalagi di dalam aplikasi protokol kesehatan di indutri Tata Metal ini zero yang terkena covid. Artinya contoh yang bisa dilakukan oleh semua sektor industri, sehingga kita mampu bekerja walaupun dalam tekanan covid. Kita berharap covid bisa cepat selesai, paling tidak di sektor industri tetap semangat untuk bisa menumbuhkan utilitas dan tetap memenuhi kebutuhan-kebutuhan produk-produk baja sektor hilir,” ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sektor industri, kata dia, berkontribusi 20% terhadap perekonomian nasional. Belum lagi ditambah turunan jasa-jasa industry. Dia menyebut, jumlahnya bahkan bisa mencapai 30%.

“Kita lihat tadi aplikator-aplikator dari Tata Metal juga bekerja. Apalagi di dalam aplikasi protokol kesehatan di indutri Tata Metal ini zero yang terkena covid. Artinya contoh yang bisa dilakukan oleh semua sektor industri, sehingga kita mampu bekerja walaupun dalam tekanan covid. Kita berharap covid bisa cepat selesai, paling tidak di sektor industri tetap semangat untuk bisa menumbuhkan utilitas dan tetap memenuhi kebutuhan-kebutuhan produk-produk baja sektor hilir,” ujarnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini