SEBAGAI salah satu destinasi super prioritas, Lombok menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan sekaligus mendorong destinasi wisata di dalamnya dapat bangkit kembali.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/ Baparekraf, Rizki Handayani, dalam seminar daring bertajuk “Bincang-bincang Revitalisasi Bumi: Sinergi dan Kolaborasi Menjaga Bumi” mengatakan bahwa acara revitalisasi bumi ini bertujuan untuk merevitalisasi destinasi wisata di Indonesia.
Ketika tidak ada wisatawan yang datang berkunjung akibat pandemi maka ini merupakan waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali sekaligus membersihkan alam Indonesia.
“Karena yang bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini di antaranya dengan menjaga kebersihan. Masalah kebersihan ini bukan hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Rizki, dikutip dari website resmi Kemenparekraf, Sabtu (19/9/2020).
Selain itu mengingat pola wisatawan yang telah berubah dari mass tourism ke quality tourism maka lebih banyak wisatawan akan mencari destinasi wisata yang mengedepankan hygiene sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata. Oleh karena itu, Pemerintah hadir untuk mewujudkan aspek kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan guna membangun pariwisata berkelanjutan.
Baca juga: 6 Objek Wisata Malam di Yogyakarta, Dijamin Bikin Ogah Pulang
Rizki berharap melalui revitalisasi bumi ini dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya kepada wisatawan mancanegara, bahwa Indonesia sedang bersiap untuk menerima wisatawan kembali.
Dalam kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Kemenparekraf, Noviendi Makalam mengatakan, salah satu yang harus tetap dipertahankan di masa pandemi dan setelah pandemi berakhir adalah penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. Hal ini dapat menjadikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia untuk berkembang dengan baik dan berkelanjutan.
“Pandemi ini memberikan pelajaran yang berharga bahwa kita sebagai manusia harus menjaga dan merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya,” kata Noviendi.
Sementara, Founder and Executive Director of Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari, menjelaskan bahwa kegiatan revitalisasi bumi bukan hanya sekadar bersih-bersih pantai tetapi memberikan insight mengenai langkah-langkah yang harus diterapkan untuk mewujudkan CHSE di setiap titik destinasi. Salah satu masalah yang dihadapi di setiap titiknya ialah mengenai kebersihan.
Follow Berita Okezone di Google News