“Awalnya dia bermain dengan tiga bek dan lima di tengah. Namun, faktanya lima di belakang dan dua di depannya Fred serta McTominay untuk membuat pertahanan lebih ketat,” sambung kiper berkebangsaan Denmark itu.
“Lalu dengan 20 menit tersisa, dia memasukkan Paul Pogba untuk mengontrol bola. Kita mengendalikan pertandingan dalam 20 menit terakhir. Fantastis. Ole benar-benar bekerja dengan baik,” tutup ayah dari Kasper Schmeichel itu.
Solidnya lini belakang Man United itu menjadi kunci permainan. Sebab, trisula maut PSG kesulitan menembus pertahanan lawan. Belum lagi, David de Gea berhasil mementahkan sejumlah peluang dari kaki Mbappe, Neymar, dan Di Maria.
Sebetulnya taktik 3-4-1-2 bukan yang pertama kali digunakan Ole Gunnar Solskjaer. Dalam beberapa kesempatan melawan tim besar dua musim terakhir, formasi tersebut sudah lazim digunakan. Hanya saja, eksekusi di lapangan bisa berbeda.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)