Hari Osteoposis Sedunia 2020 menyoroti risiko seseorang lebih mudah mengalami osteoporosis di masa pandemi. Ada hal yang perlu diperhatikan agar Anda tidak abai terhadap penyakit ini.
Diungkapkan Ahli Orthopedi salah satu rumah sakit di kawasan Kebon Jeruk Jakarta, dr Karina Besinga, SpOT(K), di masa pandemi Covid-19 salah satu penyakit yang terabaikan yakni osteoporosis. Pasien kebanyakan takut berobat hingga mengalami permasalahan terburuk.
"Osteoporosis tulang mengeropos. Risikonya terjadi patah tulang lebih besar, namun tanpa rasa nyeri," ucap dr Karina saat webinar belum lama ini.
Osteoporosis, kata dr Karina, terjadi dua penyebab. Umumnya karena proses hormonal, menopause dan berkurangnya testosteron pada pria. Namun ada juga efek dari obat-obatan steroid, penyakit rematik hingga asma, juga jarang aktivitas fisik.
Baca Juga : Luna Maya Tenteng Handbag Rp383 Juta, Netizen : Kirain Termos
Nah, karena stay at home atau Work From Home (WFH), seseorang cenderung kurang aktivitas fisik. Akibatnya, risiko osteoporosis mudah muncul dalam jangka panjang.
Kemudian risiko ini sangat rentan terjadi pada orang-orang yang malas. Tak hanya malas beraktivitas fisik, namun juga malas mengonsumsi makanan sehat.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)
