Lebih lanjut Ryan menjelaskan, kegiatan survei ini dilakukan mengingat program umrah di masa pandemi Covid-19 mengalami perubahan jadwal yang cukup panjang.
Bila sebelumnya program umrah rata-rata dilakukan selama satu minggu hingga 9 hari, sekarang total program mencapai 10 hari atau bahkan lebih. Tergantung dari hasil karantina.
"Jamaah yang baru sampai di Mekkah itu kan harus karantina selama 3 hari. Jadi setiba di sana, langsung diantar di hotel Mekkah, di karantina 72 jam atau 3 hari. Tidak boleh keluar kamar hotel. Dan makanan akan diantar langsung ke kamar masing-masing," kata Ryan.
Pada hari kedua lanjut Ryan, jamaah akan menjalani Swab tes untuk mengetahui apakah mereka aman dan sudah bisa melaksanakan ibadah umrah. Kebetulan, pada keberangkatan pertama jamaah Indonesia pada 1 November 2020, seluruh jamaah dilaporkan sudah melaksanakan kegiatan umrah di hari kedua, tepatnya setelah shalat Isya.
"Selain karantina, memang ada pelayanan lain yang masih harus disurvei dan dimonitor karena pemerintah Arab Saudi benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Misalnya, sekarang bus yang membawa jamaah itu hanya boleh diisi 20 orang, sementara sebelum pandemi Covid-19 bisa 40 orang," tandasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dwk)