JAKARTA - Praktisi dan Pengajar Hubungan International Synergy Policies Dinna Prapto Raharja menegaskan bahwa Indonesia harus bergerak cepat memperbaiki kerja sama di bidang ekonomi dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini terkait dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden dan memiliki sejumlah agenda perekonomian yang berbeda dengan pendahulunya.
Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, TikTok Minta Ancaman Blokir Dicabut
Dinna mengatakan, dampak terpilihnya Joe Biden terhadap perekonomian Indonesia itu bergantung dengan kesigapan dan kegesitan pemerintah Indonesia untuk mendesak AS agar memperhatikan narasi yang selama ini diangkat Indonesia.
Menurutnya, selama kepemimpinan Donald Trump, Indonesia berusaha untuk survive agar tidak surut oleh permainan transaksi AS, tapi di satu sisi setidaknya Indonesia dapat beberapa keuntungan seperti pemberian perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP).
"Tapi nanti pada masa Biden ketika semuanya masuk lagi ke dalam lembaga dan relasi dengan sekutu ini menguat berarti yang sangat perlu kita lakukan cepat itu adalah narasi pertumbuhan ekonomi yang narasinya tidak melulu dagang dan investasi, karena itu sebenarnya secara global belum menjadi kekuatan Indonesia," ujar Dinna dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (11/11/2020).
Dia mencontohkan dari segi perdagangan, di mana Indonesia lebih didominasi produk impor dari AS meskipun mencatatkan sedikit surplus untuk barang ekspor ke AS.
Follow Berita Okezone di Google News