Prof Zullies pun menambahkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan aplikasi medis dapat meningkatkan edukasi pasien diabetes, termasuk perawatannya sendiri.
"Penelitian ini membuktikan bahwa aplikasi ini dapat membantu perawatan diabetes mandiri dan dapat memberi efek perbaikan nilai klinis yang ditandai dengan penurunan angka HbA1c," kata Prof Zullies.
Penelitian ilmiah ini dilakukan oleh Teman Diabetes dan Magister Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (MFK UGM) pada Januari hingga Mei 2020. Tujuan penelitian ini adalah menilai efektivitas penggunaan aplikasi medis dalam menaikkan pengetahuan diabetes, aktivitas perawatan diri, dan perbaikan klinis perawat penyandang diabetes tipe 2.
Tim peneliti dalam studi ini adalah Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, selaku peneliti utama, Apt. Nidaul Hassanah, M. Clin, Pharm, dan Apt. Perdani Adnin Maisyah, M. Clin. Pharm. Riset studi menggunakan desain quasi-experimental dengan membandingkan perubahan pada grup intervensi dan grup kontrol. Lokasi penelitian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)