Dia mencontohkan, pembiayaan yang dilakukan Pegadaian dan PNM saat ini masih bergantung pada pembiayaan jangka panjang yang memiliki biaya tinggi. Di mana, pendanaan bagi korporasi besar cukup murah, namun bagi ultra mikro cukup mahal.
"PNM bisnis modelnya sangat bagus, tapi pendanaan sangat mahal jadi ga fair kalau membantu korporasi besar murah tapi ultra mikro mahal. Tapi ini bukan salah PNM, makanya sinergikan dengan BRI. Kalau ke luar pinjam bunganya 9%, tapi ke BRI bisa 3%, jadi kan hemat 3%. Ini kenapa kita sinergikan pegadaian dan PMN," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR.
Pada aspek inovasi, kerja sama tidak saja terjadi antara BUMN, namun juga swasta. Mantan Bos Inter Milan itu pun cukup membuka peluang bagi emiten swasta untuk ambil bagian dalam program-program negara.
Follow Berita Okezone di Google News
(fbn)