Terkait dengan vaksin Sinovac yang sebagian telah didatangkan oleh Indonesia, dr Fajri juga belum bisa mengetahui bagaimana efektivitasnya. Sebab masih menunggu laporan penuh dari perusahaan pembuat vaksin.
“Walaupun ada yang bilang pada saat pengujian, satu volunteer memiliki reaksi alergi selama 48 jam pada dosis pertama. Namun sembuh kembali tiga hari kemudian. Tapi saat hendak divaksin untuk kedua kalinya, volunteer tersebut tidak muncul, jadi nggak tau deh hasilnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Cek Masa Berlaku Rapid Antigen Sebelum Pergi Liburan
Begitupun misalnya vaksin dari China yakni Sinofarm. Mereka juga masih menunggu laporan. Sebab laporannya masih belum ada, maka tidak ada yang bisa menyimpulkan apapun.
“Kita hanya bisa belajar dari case orang. Kalau pada uji coba vaksin Pfizer juga sudah disuntikkan ke para lansia. Orang dengan komorbid juga sepertinya ikut disuntik. Tapi kalau Sinovac ini masih belum tau, jadi harus sabar menunggu,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dwk)