JAKARTA - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir. DPR pun memastikan terjaminnya vaksin yang dipesan pemerintah dari berbagai pengembang vaksin ternama di dunia.
Komisi VI mengapresiasi kinerja dan pencapaian Kementerian BUMN yang mendapat tanggung jawab besar untuk pengadaan vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi nasional.
Di mana kesiapan kapasitas PT Bio Farma untuk memproduksi 250 juta vaksin pertahun, serta rencana distribusi vaksin terintegrasi ke seluruh Tanah Air.
Baca Juga: Ini Daftar Vaksin untuk Program Vaksinasi Mandiri, Menko Airlangga: Aturan Disiapkan
"Hari ini kami mendengar penjelasan lengkap program vaksinasi nasional. Baik dari Menteri BUMN dan juga Direktur PT Bio Farma. Karena soal vaksin ini identik dengan Menteri Erick Thohir, maka Komisi VI memberikan dukungan politik yang kuat kepada Menteri BUMN untuk terus menjalankan agenda dan program vaksinasi nasional, mulai dari pengadaan, lalu produksi di Bio Farma yang merupakan BUMN, serta distribusi, hingga penyimpanan," ujar Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima, ujarnya, dalam keterangannya, Kamis (21/1/2021).
Sementara itu, Anggota Komisi VI Nevi Zuariana meminta agar program vaksin mandiri yang dikomersialisasikan baru dijalankan setelah program vaksin gratis berjalan lancar dan tuntas.
Selain itu, dalam waktu mendatang penerima vaksin diperluas untuk bisa diberikan kepada para pelajar, terutama yang berada di pesantren, jemaah haji, dan lingkungan beresiko tinggi.
Baca Juga: Donor Plasma Konvalesen, Menko Airlangga: Sangat Diperlukan
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Bio farma Honesti Basyir menyebut, saat ini 3 juta dosis vaksin Covid-19 dalam proses quality control. Selanjutnya, manajemen Holding BUMN Farmasi akan mengirimkan menyerahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM untuk mendapatkan load release. Setelah itu baru bisa didistribusikan ke daerah-daerah.
"Sampai hari ini saya dapat laporan terakhir sudah ada 3 juta dosis yang sudah selesai diproduksi dan proses quality control untuk nanti bisa dikirimkan ke BPOM untuk mendapatkan load release. Baru bisa didistribusikan," ujarnya saat RDP bersama Komisi VI DPR.
Follow Berita Okezone di Google News