5. Berhenti merokok
Merokok terbukti menyebabkan atau berkontribusi pada banyak kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, emfisema, dan kanker paru-paru, payudara, prostat, dan saluran pencernaan.
Dalam analisis beberapa penelitian yang melibatkan lebih dari satu juta orang, merokok ditemukan meningkatkan risiko diabetes sebesar 44 persen pada rata-rata perokok dan 61 persen pada orang yang merokok lebih dari 20 batang setiap hari.
Para peneliti menyatakan bahwa meskipun banyak pria bertambah berat badan setelah berhenti, setelah beberapa tahun bebas rokok, risiko diabetes mereka lebih rendah daripada jika mereka terus merokok.
Baca juga: Diabetes Mellitus yang Tidak Terkontrol Sebabkan Komplikasi Akut
6. Diet rendah karbohidrat
Mengikuti diet ketogenik atau sangat rendah karbohidrat dapat membantu menghindari diabetes. Meskipun ada sejumlah cara makan yang mendorong penurunan berat badan, diet sangat rendah karbohidrat memiliki bukti kuat di baliknya.
Mengurangi asupan karbohidrat membuat kadar gula darah tidak akan meningkat banyak setelah makan. Oleh karena itu, tubuh hanya membutuhkan lebih sedikit insulin untuk menjaga gula darah dalam tingkat yang sehat. Terlebih lagi, diet sangat rendah karbohidrat atau ketogenik juga dapat menurunkan gula darah puasa.
7. Perhatikan ukuran porsi
Terlepas dari apakah memutuskan mengikuti diet rendah karbohidrat atau tidak, penting juga menghindari makanan dalam porsi besar untuk mengurangi risiko diabetes, terutama jika kelebihan berat badan. Makan terlalu banyak pada satu waktu telah terbukti menyebabkan kadar gula darah dan insulin lebih tinggi.
Baca juga: Penderita Diabetes Tipe 2 Waspada Berat Badan Naik, Kenali Penyebabnya
8. Hindari perilaku menetap
Penting menghindari duduk diam jika ingin mencegah diabetes. Sangat sedikit aktivitas fisik, dan duduk selama sebagian besar hari, maka anda menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Studi observasi telah menunjukkan hubungan yang konsisten antara perilaku menetap dan risiko diabetes. Sebuah analisis besar dari 47 studi menemukan bahwa orang yang menghabiskan waktu paling banyak per hari terlibat dalam perilaku menetap memiliki 91 persen peningkatan risiko terkena diabetes.
Follow Berita Okezone di Google News