JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi seperti teh dan kakao. Apalagi dua komoditas perkebunan ini semakin digandrungi kalangan milenial seperti halnya tren kopi yang melekat di kalangan masyarakat.
Tak dapat dipungkiri, selain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, komoditas ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Khasiatnya dirasakan langsung bagi para pecinta teh dan cokelat.
"Ditambah lagi, variasi produk hasil olahan duo komoditas ini terus dikembangkan oleh para pelaku usaha perkebunan," kata Syahrul di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Lewat Pariwisata, Ridwan Kamil Luncurkan Agrowisata Cianjur
Mentan pun menggelar rapat koordinasi nasional pembangunan perkebunan dan meminta agar semua dapat melaksanakan kebijakan dan program pembangunan perkebunan 2021 yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern dibanding 2020 di antaranya yang disasar adalah melalui Gerakan 3 Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
Untuk itu Direktorat Jenderal Perkebunan harus meningkatkan kerjasama dan bersinergi dengan Eselon I lainnya, Kementerian dan Lembaga lainnya, Pemerintah Daerah dan mitra lainnya. Semua pihak harus bekerja keras di lapangan, harus mengerti, bisa dan mampu mengeksekusi kebijakan, program dan arahan dalam mengakselerasi program Gratieks.
Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono mengatakan bahwa Sub Sektor perkebunan pada tahun 2020 memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 diantaranya sebagai penyumbang neraca positif pada PDB Pertanian.
Baca Juga: Sejahterakan Petani, Kemendag Rayu BUMN Perbankan
"Di tahun 2021, Direktorat Jenderal Perkebunan harus terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas, produksi, nilai tambah dan ekspor serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," bebernya
Dikatakan lagi, bahwa dalam mendukung program Gratieks, diperlukan peningkatan ekspor secara kualitas dan kuantitas, tidak hanya untuk kelapa sawit, tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya, seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala.
Sejalan dengan arahan Mentan dan Dirjen tersebut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong dan memotivasi para pelaku usaha perkebunan agar dapat meningkatkan kualitas dan inovasi hasil olahan komoditas perkebunan yang bermutu baik dan berdaya saing.
Follow Berita Okezone di Google News