Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Diminati Milenial, Mentan Kembangkan Variasi Produk Kakao dan Teh

Michelle Natalia, Jurnalis · Jum'at 07 Mei 2021 09:55 WIB
https: img.okezone.com content 2021 05 07 620 2407005 diminati-milenial-mentan-kembangkan-variasi-produk-kakao-dan-teh-dukGSW00Cq.jpg Kementan Kembangkan Komoditas Teh. (Foto: Okezone.com/Kementan)
A A A

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi seperti teh dan kakao. Apalagi dua komoditas perkebunan ini semakin digandrungi kalangan milenial seperti halnya tren kopi yang melekat di kalangan masyarakat.

Tak dapat dipungkiri, selain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, komoditas ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Khasiatnya dirasakan langsung bagi para pecinta teh dan cokelat.

"Ditambah lagi, variasi produk hasil olahan duo komoditas ini terus dikembangkan oleh para pelaku usaha perkebunan," kata Syahrul di Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Lewat Pariwisata, Ridwan Kamil Luncurkan Agrowisata Cianjur

Mentan pun menggelar rapat koordinasi nasional pembangunan perkebunan dan meminta agar semua dapat melaksanakan kebijakan dan program pembangunan perkebunan 2021 yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern dibanding 2020 di antaranya yang disasar adalah melalui Gerakan 3 Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Untuk itu Direktorat Jenderal Perkebunan harus meningkatkan kerjasama dan bersinergi dengan Eselon I lainnya, Kementerian dan Lembaga lainnya, Pemerintah Daerah dan mitra lainnya. Semua pihak harus bekerja keras di lapangan, harus mengerti, bisa dan mampu mengeksekusi kebijakan, program dan arahan dalam mengakselerasi program Gratieks.

Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono mengatakan bahwa Sub Sektor perkebunan pada tahun 2020 memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 diantaranya sebagai penyumbang neraca positif pada PDB Pertanian.

Baca Juga: Sejahterakan Petani, Kemendag Rayu BUMN Perbankan

"Di tahun 2021, Direktorat Jenderal Perkebunan harus terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas, produksi, nilai tambah dan ekspor serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," bebernya

Dikatakan lagi, bahwa dalam mendukung program Gratieks, diperlukan peningkatan ekspor secara kualitas dan kuantitas, tidak hanya untuk kelapa sawit, tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya, seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala.

Sejalan dengan arahan Mentan dan Dirjen tersebut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong dan memotivasi para pelaku usaha perkebunan agar dapat meningkatkan kualitas dan inovasi hasil olahan komoditas perkebunan yang bermutu baik dan berdaya saing.

Follow Berita Okezone di Google News

Yang tidak kalah penting adalah melakukan pembinaan dan pendampingan bagi para petani dan pelaku usaha yang berorientasi ekspor untuk dapat memahami standarisasi ekspor yang pada akhirnya mensukseskan program Gratieks ini hingga tahun 2024.

Berkaitan dengan hal tersebut, Salah satu pelaku usaha perkebunan yang bergerak di komoditas teh asal Jawa Barat, Arafatea, saat ini sedang giat mengembangkan teh dan terus melakukan variasi olahan teh yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti teh jeruk (orange tea), cokelat teh hijau (greentea chocolate), teh biji cokelat (cacao nips tea), greentea rice cracker, teh bunga (flower tea), teh putih (white tea), teh hitam (blacktea), teh genmaicha, Matcha Latte / Greentea Latte, teh hijau pandan (pandan greentea), hingga kosmetik/skincare greentea face mask, greentea face soap, bodylotion, dan bantal leher teh (healty neck pillow) serta produk lainnya.

Menurut Ifah pemilik Arafatea, Teh biji cokelat (cacao nips tea) telah dikembangkan sejak 2019. Berawal dari silaturahmi antara petani teh dengan petani kakao sehingga saling terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam bentuk sebuah prodak olahan kolaborasi teh dan cokelat.

"Sinergi teh dan kakao merupakan terobosan baru, karena itu asli teh dan kakao Indonesia, memakai teh premium blactea ortodok dari kebun Malabar di Pangalengan. Arafatea bekerjasama dengan petani kakao, Bapak Asep, asal Pangandaran, berupa biji kakao yang sudah di fermentasi kering, di bakar atau sanggrai," ujarnya.

"Respons terhadap cacao nips tea bagus sekali, karena unik rasa teh dengan aroma kakao membuat sensasi rasa khas dan menenangkan. Apalagi manfaatnya membuat tidur menjadi lebih berkualitas terutama bagi kalangan anak muda," ujarnya.

Ke depannya Ifah berharap, sekarang harus selalu semangat berjuang, tetap berpikir positif dan tetap berkarya dengan mempersiapkan produk-produk inovasi yang bermutu dan kualitas baik.

"Selain itu juga tetap melakukan promosi dan edukasi dalam masa pandemi covid19 ini," katanya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini