LEBIH dari satu tahun pandemi Covid-19 telah berdampak serius pada kehidupan. Selain dari masalah kesehatan yang mengancam, sektor ekonomi kreatif yang di dalamnya termasuk industri kuliner pun ikut terdampak.
Kondisi industri kuliner yang terpuruk ini menjadi salah satu konsen para chef yang tergabung dalam Indonesian Chef Association (ICA). ICA menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Bertemakan “Kreatif dan Tangguh Dalam Era Digital Menghadapi Normal baru Industri Kuliner”, rapimnas ini digelar secara hybrid (offline dan online), yang dihadiri seluruh pengurus pusat ICA, dan pimpinan 22 BPD dan 36 BPC serta perwakilan 17 ambasador ICA di beberapa negara.
Presiden ICA, Chef Henry Alexie Bloem mengatakan, posisi chef dan industri kuliner sangat penting dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Saya berharap duta-duta chef dan ahli kuliner Indonesia yang tergabung dalam ICA bisa terus menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional," kata Bloem.
Baca Juga : Pengusaha Kuliner Diminta Gencar Berinovasi untuk Hadapi Era New Normal
Bloem menjelaskan, ICA dapat tumbuh dan beradaptasi secara digital baik dalam format keanggotaan dan berbagai penyelenggaraan event.
"Rapimnas tahun 2021 ini adalah tahun terakhir di bawah kepengurusan BPP 2017-2022, dan dalam rapat ini juga, kita membahas menuju pelaksanaan munas 2022 mendatang yang sudah waktunya kita persiapkan dari saat ini,” jelas Bloem.
Di sisi lain, VP marketing dan Event BPP ICA, Slamet Jarwanto, menyatakan, ICA sudah mampu bertransformasi secara digital baik dalam pengelolaan marketing, keanggotaan maupun penyelenggara event.
Follow Berita Okezone di Google News