JAKARTA - Nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia menembus nominal Rp490 triliun dalam kurun setahun terakhir.
"Saya juga baru mempelajari bahwa total pengeluaran untuk sektor kesehatan, baik yang dilakukan oleh individu, perusahaan swasta, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkisar di angka Rp490 triliun setahun ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan saat hadir secara virtual dalam Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan di kanal YouTube Kemenkes, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, pengeluaran yang paling besar digunakan untuk membayar layanan kesehatan yang diberikan oleh dokter maupun menggunakan alat kesehatan.
Baca juga: PPKM Telah Berlangsung 7 Minggu, Epidemiolog: Perlu Diperpanjang!
Baca juga: Presiden Jokowi Dukung Konser Virtual 48 Tahun God Bless
Budi menjelaskan, kondisi ini menggambarkan betapa besarnya potensi usaha dan bisnis di sektor kesehatan yang saat ini bergulir di Indonesia.
"Sangat sayang bila potensi bisnis ini terjadi tanpa membangun kapasitas manufaktur atau pembuatan industri dalam negeri khususnya di sektor kesehatan tanpa membuka kesempatan bagi tenaga tenaga kerja Indonesia bagi pengusaha asli Indonesia untuk bisa berusaha di sektor kesehatan ini," katanya.
Dalam lima tahun terakhir sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) mengenai produksi alat kesehatan dalam negeri, kata Budi, Kemenkes telah mengeluarkan total 9.400-an izin edar untuk produk kesehatan produksi dalam negeri. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya berkisar 2.300-an izin edar.
"Saya juga sudah menyaksikan sendiri bahwa di masa pandemi ini beberapa alat kesehatan utama sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Banyak pabrik alat perlindungan diri sudah mulai beroperasi memproduksi di dalam negeri," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News