Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Biovatur Diuji Coba ke Pesawat CN-235-220

Oktiani Endarwati, Jurnalis · Selasa 07 September 2021 12:13 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 07 620 2467371 biovatur-diuji-coba-ke-pesawat-cn-235-220-cVdm64FwGQ.jpg Pesawat CN 235 PT DI. (Foto: Okezone.com/Setkab)
A A A

JAKARTA - Pesawat CN-235-220 akan melakukan uji coba bahan bakar menggunakan Bioavtur J2.4. Pesawat milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan mulai take-off dan mendarat di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Sebelumnya, telah dilakukan serangkaian tes ground run pengujian bahan bakar Bioavtur J2.4 untuk bahan bakar pesawat. Tim penguji menyimpulkan semua tes berjalan dengan normal tanpa menimbulkan gangguan apapun.

Adapun rangkaian tes ground run dilakukan terdiri dari uji variasi engine power hingga diperoleh data sampai setting engine power. Setelah itu, dicoba juga respons dari engine pada pada saat pilot melakukan perubahan engine power, baik secara perlahan lahan maupun secara cepat. Terakhir adalah uji perubahan dari engine power, di mana engine yang sudah diakeselerasi kemudian akan dipaksa untuk akselerasi secara tiba tiba.

Baca Juga: Prabowo Serahkan Pesawat CN235-220 MPA Buatan Anak Bangsa ke AU Senegal

"Dari hasil pengetesan ground run sekitar 20 menit, didapatkan hasil sebagai berikut, bahan bakar habis 50 liter, start engine dengan engine sebelah kanan yang sudah kita isi dengan bioavtur kemudian diikuti dengan start engine sebelah kiri semuanya berjalan normal tidak ada masalah," ujar pilot pesawat uji Kapten Adi Budi Atmoko dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).

Menurut dia, tidak terjadi masalah setelah dilakukan uji kekuatan, dengan power pertama kali adalah flight idle hingga maksimum power.

"Sepertinya engine dari bioavtur ini tidak ada masalah, terbukti hingga sampai tekanan maksimum semuanya berjalan lancar tidak ada masalah di engine, tidak ada "batuk-batuk" seperti jika terjadi sesuatu kontaminasi terhadap engine, tetapi ini lancar semua tidak ada masalah," tambah Adi.

Baca Juga: Keren, Pesawat N-219 Buatan Anak Bangsa Melesat ke Udara saat Uji Terbang di Bandung

Dalam test selanjutnya, tim melakukan akselerasi dan deselarasi. "Enginenya kita slim dari power idle kemudian kita kasih ke maksimum power kemudian kita kembalikan lagi ke power idle secara moderate dan secara cepat, itu semuanya tidak ada masalah, tidak ada engine flim out, tidak ada "batuk-batuk" juga dan semuanya berjalan normal," lanjut Adi.

Tes terakhir yang selanjutnya dilakukan, yakni test kebalikannya dari maksimum power kemudian ditarik kembali ke idle. "Kita tarik lagi ke maksimum dan ke idle lagi juga semuanya normal dan lancar semua hingga kita shoutdown enginenya, alhamdulillah semuanya lancar," pungkas Adi.

Follow Berita Okezone di Google News

Setelah dilakukan test ground run, akan dilanjutkan dengan uji terbang selama 9 hari kalender menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Pesawat uji akan berangkat dan mendarat di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Direncanakan dalam masa uji terbang tersebut, pesawat akan melakukan refueling dengan bioavtur J2.4 di Bandara Soekarno-Hatta untuk memberikan kesempatan bagi pimpinan yang berada di Jakarta dapat ikut menyaksikan proses refueling dan uji terbang bahan bakar J2,4.

Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah berhasil memproduksi bahan bakar campuran bioavtur yang dihasilkan dari bahan baku 2,4% minyak inti sawit atau refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis merupakan produk hasil kerjasama ITB dengan Pertamina. Bioavtur yang diproduksi di Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Refinery Unit (RU) 4 Pertamina Cilacap tersebut disingkat dengan Jet Avtur 2,4 (J2,4).

Produk bioavtur ini telah dua kali uji statik di test-cell milik PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan menggunakan bahan bakar avtur Jet A1 dan bioavtur (J2.0 dan J2.4) pada engine CFM56-3 yaitu tanggal 23-24 Desember 2020 dan 24-25 Mei 2021, dengan performansi engine yang menggunakan bioavtur (J2.0 dan J2.4) memberikan korelasi yang sama dengan mengguakan Jet A1.

Dengan berhasilnya uji statik ini, maka tahap berikutnya perlu dilakukan uji terbang untuk memastikan bahwa penggunakan bioavtur secara teknis dan safety dapat diimplementasikan dengan baik.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini