Sejak tahun 1942, PTPN Group juga telah mengembangkan bioethanol dari produk samping PG yakni tetes tebu (molasses). Pengembangan produk bioethanol ini tentunya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ethanol dalam negeri saat ini, namun juga memiliki visi jangka panjang ke depan sebagai salah satu alternatif substitusi BBM berbasis fosil.
Sementara, PTPN Group tengah melakukan inisiasi kerjasama pemanfaatan limbah perkebunan sebagai sumber EBT dengan beberapa mitra strategis.
"Saat ini kami sedang menjalankan beberapa program inisiasi kerjasama pemanfaatan limbah perkebunan sebagai sumber EBT dengan beberapa mitra strategis. Adapun program yang saat ini sedang berjalan antara lain : Penyediaan Biomassa untuk Cofiring PLTU PT PLN, Pengembangan Biogas Cofiring di PKS PTPN Group, Pengembangan Bio-CNG di PKS PTPN Group, dan Pengembangan Biopelet dari Tandan Kosong,” jelas Ghani.
PTPN Group sebagai salah satu pelaku bisnis sangat mengharapkan bahwa ke depan pengembangan EBT mendapatkan dukungan regulasi pemerintah yang cukup memadai sehingga menguntungkan bagi semua pihak, khususnya dari sisi komersial dimana sumber energi baru dan terbarukan seharusnya lebih dihargai dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada sumber energi fosil sehingga lebih menarik banyak pihak untuk dikembangkan.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)