Kasubdit Sihdu Kemenag Hasan Affandi menambahkan, ada tiga opsi yang didiskusikan terkait skema penggunaan QR code. Pertama, QR code PeduliLindungi dicetak lalu ditempel di kartu umrah.
"Kendalanya, ada potensi salah tempel QR code jamaah. Jika itu terjadi, maka data yang muncul akan berbeda dengan dokumen jamaah," ujarnya, "Model ini digunakan oleh jamaah asal Nigeria."
Baca juga: Umrah Dibuka, Pemerintah Matangkan Skema Akses Data Jamaah via PeduliLindungi
Kedua, QR Code Siskopatuh ditempel di kartu vaksin jamaah yang telah dicetak. "Pada opsi ini, jamaah harus mencetak kartu vaksin. Model ini digunakan jamaah asal Qatar dan Bangladesh," jelasnya.
"Opsi ketiga, kita siapkan QR code tunggal di kartu umrah. QR code itu akan menampilkan data kesehatan sekaligus data layanan umrah jamaah," tuntasnya.
Baca juga: Umrah Diizinkan, AMPHURI Harap Jamaah Tak Perlu Karantina dan Vaksin Ulang
Follow Berita Okezone di Google News
(han)