Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Soal Polemik Bisnis PCR, Ini Tanggapan Kadin

Zikra Mulia Irawati, Jurnalis · Jum'at 12 November 2021 21:02 WIB
https: img.okezone.com content 2021 11 12 620 2501027 soal-polemik-bisnis-pcr-ini-tanggapan-kadin-qqkfGVypes.jpg Tes PCR (Foto: Okezone)
A A A

Pada sekitar April 2020, lanjutnya, uji specimen di Indonesia hanya sekitar 7.000-an per hari, dibandingkan Malaysia yang mencapai puluhan ribu per hari dan Korea Selatan berkisar ratusan ribu specimen per hari.

“Kita kedodoran waktu itu. Tentu, kondisi ini membutuhkan kerja bersama, dan pemerintah mulai mendorong tes di laboratorium swasta. Pada bulan Juni 2020, akhirnya 147 rujukan seluruh Indonesia sudah bisa melakukan uji specimen dan kita bisa melakukan hingga 15.000 test per hari,” jelas Carmelita.

Carmelita mengatakan, kerja sama pemerintah dan industri kesehatan akhirnya membuahkan hasil, dimana pada pertengahan tahun 2020, PT Bio Farma (Persero) berhasil memproduksi alat tes PCR. Bahkan, secara bersamaan banyak lokasi tes PCR dan antigen juga dibuka di berbagai daerah.

"Terus terang, tak semua laboratorium bisa melakukan pengujian. Tes harus dilakukan di laboratorium dengan standar Biosafety Level 2. Saya melihat pemerintah, pelaku usaha baik swasta maupun BUMN bergerak cepat dan bersama-sama mengatasi pandemi dan meningkatkan kapasitas pengetesan tanpa menurunkan kualitasnya,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena berharap semua pihak untuk bersikap dewasa dengan membuka data secara apa adanya sehingga penurunan harga tes PCR tidak menyulitkan pelaku usaha. Dikatakan, penurunan harga tes PCR sama seperti kebijakan Presiden Joko Widodo saat menerapkan BBM satu harga di Papua sehingga harganya sama dengan daerah lainnya di Indonesia.

“Nah, karena tes PCR adalah golden standard dalam penanganan Covid-19, pemerintah juga mulai memikirkan untuk mendistribusikan dengan adil tes PCR ke seluruh Tanah Air dan memberikan subsidi untuk daerah-daerah yang berpotensi kenaikan kasus positif cukup tinggi,” Emanuel.

Follow Berita Okezone di Google News

(fik)

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini