ANAK-ANAK memang perlu bermain di luar untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari daripada hanya menonton atau bermain game di dalam rumah. Meski demikian tidak berarti bermain di luar selalu lebih baik daripada di rumah.
Pasalnya, ketika di luar kita tidak mengetahui kondisi tempat bermain secara mendetail. Oleh karena itu, potensi untuk anak terluka saat bermain juga selalu ada, meskipun mungkin jarang terjadi.
Praktisi Keperawatan Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Ns. Novardian, M.Kep., Sp.Kep.An, mengatakan orang tua berperan besar untuk memantau anak-anak bermain di luar, agar terhindar dari risiko terjatuh hingga akhirnya terluka.
"Di usia anak-anak yang aktif, yang harus dilakukan adalah perhatikan anak kita ketika bermain. Kalau memang anak itu sudah jatuh dan (kulitnya) lecet, kembali lagi kita harus melihat lukanya seperti apa untuk kemudian diberikan perawatan selanjutnya," kata Novardian seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah orang tua mengetahui jenis luka apa yang diderita anak, maka mereka bisa mengaplikasikan pengobatan yang tepat. "Kalau menurut saya, luka lecet biasa proses penyembuhannya lebih cepat, sehingga pertolongan pertama bisa tidak sampai terinfeksi," jelas Novardian.
"Sementara untuk (luka) yang terbuka, sebaiknya tidak ditutup dengan kasa, namun bisa menggunakan skin barrier protection. Namun, kalau mau pakai penutup luka, sebelum gunakan plester perekat, gunakan (skin) barrier," imbuhnya.
Untuk tipe lukanya sendiri, Novardian membaginya dalam beberapa kategori seperti lecet, dan kronik atau akut.
Bagi kulit yang lecet, atau luka pasca penyembuhan seperti luka operasi yang sudah mulai penyembuhan dan penutupan, perawatannya bisa menggunakan barrier pelindung. Sementara, bagi luka yang sekiranya membahayakan, Nova menyarankan orang tua untuk segera pergi ke tenaga ahli atau dokter.
Follow Berita Okezone di Google News