JAKARTA - Vaksin zifivax produksi PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) siap menjadi vaksin booster. Vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai booster berdasarkan penelitian yang dilakukan Hunan Provincial Center for Disease Control and Prevention (Hunan CDC).
Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT JBio Chairuddin Yunus mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hunan CDC, Zifivax aman dan memberikan peningkatan neutralizing antibody yang baik sebagai vaksin booster.
Baca Juga: Indonesia Peringkat 5 di Dunia soal Vaksinasi Covid-19, Sri Mulyani: Lebih Besar dari Jepang-Rusia
Zifivax telah memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization, EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM) pada 7 Oktober 2021. Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Penelitian Zifivax sebagai vaksin booster dilakukan di Hunan Provincial Center for Disease Control and Prevention (Hunan CDC) melibatkan 360 subyek. Adapun waktu pemberian booster ini diberikan 3-13 bulan setelah subyek mendapatkan dosis lengkap (sebanyak 2 kali suntikan) vaksin inactivated Covid-19.
Baca Juga: Menkes Budi: Vaksin Covid-19 Usia 6-11 Tahun Diresmikan Langsung Presiden Jokowi
Data menunjukkan bahwa peningkatan titer neutralizing antibody terhadap Virus original wuhan strain meningkat hampir 24 kali lipat (dari 2,07 menjadi 49,07). Bahkan, titer neutralizing antibody terhadap varian Delta (B.1.172.2) meningkat hampir 50 kali lipat (dari 2,08 menjadi 102,58).
"Hal ini merupakan kabar gembira dari penelitian vaksin Zifivax sebagai booster. Kami berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Kami juga sedang dalam proses pengajuan izin penggunaan vaksin Zifivax ini sebagai booster ke Badan POM," ungkap Chairuddin Yunus, Jumat (17/12/2021).
Follow Berita Okezone di Google News