JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan tanggal 15 Maret sebagai hari melawan Islamofobia. Karena mebencian terhadap Islam dan pemeluknya telah mewarnai kehidupan masyarakat di banyak negara di dunia.
Tidak hanya di negeri-negeri yang masyarakat muslimnya minoritas, bahkan di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim pun Islamofobia itu ada.
"Kita sudah cukup lama menyuarakan hal ini di berbagai kesempatan, bahwa Islam itu bukan ancaman, Islam ajaran yang menebar rahmah atau kasih sayang untuk seluruh alam, dunia tidak perlu dan tidak seharusnya takut. Kita bersyukur PBB menetapkan ini, mengambil kebijakan untuk melawan Islamofobia," kata Anggota Komisi I DPR Sukamta mnegucap syukur kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) ini berharap, agar bangsa Indonesia bisa mengambil momen ini sebagai motivasi untuk NKRI sebagai negara Pancasila, terus menjaga dan mencegah Islamofobia merebak di seluruh lini kehidupan mulai dr pemerintahan hingga masyarakat.
Doktor lulusam Salford University, Manchester, Inggris ini menjelaskan, Islamofobia sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum tragedi WTC 11 September 2001. Khususnya setelah peristiwa tersebut, dunia mengecam terorisme yang disematkan kepada Islam dan kaum muslim.
"Islamofobia semakin merebak di banyak negara. Kebebasan masyarakat muslim untuk menjalankan ajaran agamanya direnggut. Tidak sampai di situ, bahkan ada yang sampai melakukan tindakan kekerasan, pelecehan terhadap muslimah, dan seterusnya," paparnya.
Follow Berita Okezone di Google News