Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Limbah FABA Bisa Dipakai untuk Proyek Infrastruktur, Ini Buktinya

Tim Okezone, Jurnalis · Jum'at 08 April 2022 11:35 WIB
https: img.okezone.com content 2022 04 08 620 2575420 limbah-faba-bisa-dipakai-untuk-proyek-infrastruktur-ini-buktinya-ZhECADPFb5.jpg Batu Bara (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - PT PLN (Persero) tengah intens menjalin komunikasi dengan Direktorat Jenderal Minerba sebagai pengelola sektor minerba agar pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) atau limbah padat hasil sisa pembakaran di PLTU dalam skala yang lebih luas segera terwujud.

"Misalnya untuk pengembangan infrastruktur, jalan nasional dan waduk. FABA juga dapat digunakan sebagai bahan rehabilitasi paska tambang. Intinya FABA memberi mafaat dan baik serta ramah lingkungan. Punya nilai tambah ekonomi dan juga bukan menjadi ancaman bagi lingkungan hidup,” kata Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto dalam webinar, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Yusuf juga mendorong dana pemanfaatan Corporate Social Responsibility atau TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) dapat dirangkai dalam kegiatan untuk pemanfaatan FABA dengan basis kerakyatan. Misalnya memanfaatkan BUMdes (Badan Usaha Milik Desa), koperasi dan UMKM sebagai ujung tombaknya.

 

Baca Juga: Limbah FABA Hasil Pembakaran Batu Bara Wajib Dikelola, Ini Alasannya

Menurut Yusuf, pihaknya telah melakukan komunikasi secara intens dengan Kementerian PUPR dalam pemanfaatan FABA. “Saat ini prosesnya masih dalam proses komunikasi dengan Kementerian PUPR dan diharapkan tidak lama lagi standarisasi yang dikeluarkan Kementerian PUPR dapat diterbitkan,” ujarnya.

Standarisasi pemanfaatan FABA yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR sangat penting bagi balai-balai jalan nasional di daerah. Apalagi, pemanfaatan FABA dapat menekan biaya pengeluaran dalam pembangunan infrastruktur hingga 50%

“Kami percaya biaya yang ditimbulkan dengan pemanfaatan FABA ini, secara sederhana memberikan manfaat 50%. Jadi kalau kita punya uang untuk bangun jalan 1 kilometer dengan material konvensional, dengan FABA ini kita bisa bangun 2 kilometer jalan,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Direktur Operasi I PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) M. Yosi Noval menyebutkan bahwa FABA dapat dijadikan sebagai media untuk memperkuat perekonomian desa di sekitar PLTU. Saat ini, pemanfaatan FABA diupayakan agar menjadi bisnis komersial bagi PLTU dan masyarakat sekitar.

Menurut dia, FABA juga dijadikan sebagai material baik untuk bahan urukan, pengecoran jalan dan sebagainya.

“Artinya FABA dapat memberdayakan UMKM masyarakat sekitar. Misalnya menjadi pengusaha paving block dan batako. Oleh sebab itu, kita mendorong BUMDes untuk mengembangkan FABA," katanya.

Selain itu, kata dia, FABA dapat digunakan sebagai konservasi alam. Di mana produk FABA bisa digunakan sebagai pencegah abrasi, rehabilitasi lahan tambang, juga dijadikan material terumbu karang untuk perbaikan daerah pesisir pantai.

"Bisa digunakan sebagai infrastruktur desa, fasilitas umum maupun fasilitas sosial. Dengan demikian akan terjadi circular economy yang mandiri. Kita dorong supaya masyarakat desa memanfaatkannya secara mandiri sehingga menjadi bisnis yang berkelanjutan,”jelasnya.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, FABA jika diolah dengan baik dan benar akan memiliki manfaat yang sangat besar. Bukan hanya manfaat ekonomi, melainkan juga manfaat bagi lingkungan hidup.

"Kebutuhan batu bara sepanjang 2022 hampir 125 juta ton untuk pembangkit-pembanbkit milik PLN maupun IPP, di mana sekitar 10 persennya akan menghasilkan FABA. Kalau ini tidak bisa dilakukan pemanfaatan secara optimal, maka ini akan jadi permasalahan nanti kedepannya," kata Mamit.

Namun demikian, menurut dia, ada sejumlah catatan dari pemanfaatan FABA tersebut. Yang pertama, adalah perlu dibuat peta jalan atau Roadmap terhadap pemanfaatan FABA tersebut.

"Harus ada roadmap yang jelas soal pengelolaan FABA ini sehingga benar-benar bisa lebih optimal, dan semua pihak bisa menerima bahwa FABA saat ini bukan lagi menjadi limbah B3," tukasnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini