KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan membahas penguatan masyarakat sebagai agen perubahan untuk transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dalam The 1st Tourism Working Group (TWG 1) yang menjadi rangkaian Presidensi G20 Indonesia 2022.
Adanya pandemi COVID-19 dinilai memberikan pelajaran berharga bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara global.
“Krisis ini memperlihatkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan, di mana pariwisata berkelanjutan itu dilakukan sebagai langkah pengelolaan pariwisata jangka menengah dan jangka panjang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh lewat keterangannya di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Para delegasi G20 dalam kegiatan tersebut berkesempatan menyampaikan langkah atau strategi konkrit berdasarkan best practice yang dapat dikerjasamakan antara negara anggota.
"(Hal itu ditujukan) untuk memastikan sumber daya manusia pariwisata teredukasi secara optimal, (serta) keterampilan meningkat seiring arus digitalisasi yang semakin maju dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pariwisata berkelanjutan," ucapnya.
Lebih lanjut, upaya penguatan masyarakat di sektor pariwisata berpusat kepada lima pilar aksi (line of action) yang menjadi fokus utama dalam forum TWG 1.
Pilar pertama ialah modal manusia (human capital) dengan tujuan melihat kebutuhan pasar, manajemen talenta, pendidikan, pengembangan keterampilan, serta kebijakan sekaligus praktik untuk menciptakan pekerjaan yang baru dan bernilai tambah (added value).
Kedua adalah berfokus memacu inovasi masyarakat lokal, menciptakan infrastruktur dan keterampilan yang diperlukan untuk digitalisasi, menghubungkan wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan menjadikan ekonomi kreatif sebagai pendorong guna meningkatkan rantai nilai pariwisata, daya saing UMKM, serta daya tarik wisata.
Poin selanjutnya yaitu fokus memberdayakan peran perempuan dan kalangan muda di komunitas lokal sebagai yang terdepan dalam penyusunan kebijakan atau bisnis maupun penciptaan inovasi. Serta, peran penting pendidikan dan keterampilan untuk mempromosikan inklusi penuh bagi kedua kelompok tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News