Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

PMK di Bandung Barat Makin Mengganas, 104 Ekor Sapi Harus Dipotong Paksa

Adi Haryanto, Jurnalis · Selasa 21 Juni 2022 10:23 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 21 620 2615196 pmk-di-bandung-barat-makin-mengganas-104-ekor-sapi-harus-dipotong-paksa-zcm9c6iKGj.jpg Ilustrasi. (Foto: Ant)
A A A

BANDUNG BARAT - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dialami hewan ternak khususnya sapi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kian meluas. Data terbaru menunjukan hewan ternak yang terpapar penyakit ini kembali bertambah hingga mencapai sebanyak 4.904 ekor.

"Sebelumnya hewan ternak yang tertular PMK diangka 3.000-an, tapi sekarang, yang terbaru udah mencapai 4.904 ekor," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Undang Husni Tamrin, Selasa (21/6/2022).

Undang mengatakan, ribuan ekor sapi yang terpapar itu didominasi oleh hewan ternak jenis sapi perah yang tersebar di beberapa wilayah. Namun paling banyak terdapat di kawasan Kecamatan Lembang, Cisarua, dan Parongpong, yang banyak terdapat peternak sapi.

"Tiga kecamatan itu tercatat menjadi wilayah dengan populas sapi terpapar PMK paling banyak. Sedangkan secara keseluruhan kasus PMK di KBB sudah muncul di 14 kecamatan dan 42 desa," sambungnya.

Terus mengganasnya serangan PMK ini membuat, banyak sapi yang terpaksa harus dipotong. Hal itu sebagai antisipasi hewan mati di kandang dan menularkan penyakit ke hewan yang kondisinya sehat. Mengingat penyebaran penyakit ini sangat cepat seperti melalui udara da air.

"Total sudah ada 84 ekor sapi yang mati di kandang dan 104 ekor dipotong paksa karena dikhawatirkan kondisinya semakin memburuk usai terkena PMK," sebutnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dirinya mengimbau kepada para peternak agar langsung melaporkan jika melihat ada indikasi PMK pada hewan ternaknya. Pembersihan dan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak juga menjadi kunci utama untuk mencegah penularan penyakit ini.

"Jika terpaksa harus dipotong, kami sarankan dipotong di RPH agar terproses dengan baik. Jangan sampai darah atau bekas pemotongan hewan, tidak ditangani dengan baik dan menyebabkan penyebaran PMK," pungkasnya. 

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini