“Saat ini terdapat 1.177 gerai restoran Indonesia di luar negeri, namun jumlah ini belum efektif mengangkat kembali popularitas rempah dan bumbu masak Indonesia. Melalui ISUTW ini, kami harap nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia bisa mencapai USD 2 miliar dan akan ada sebanyak 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024,” ungkap Agus.
Program ISUTW telah dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
“Inilah bentuk gastrodiplomasi Indonesia, melalui reaktivasi dan penambahan restoran Indonesia di mancanegara serta standardisasi cita rasa masakan Indonesia. Strategi lain yaitu dengan memanfaatkan jaringan restoran hotel di mancanegara untuk menyajikan kuliner Indonesia,” jelas Agus.
Melalui ISUTW, beber Menperin, Indonesia akan mengangkat lima makanan khas nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Sebab, kelima jenis makanan tersebut diakui sebagai the World’s 50 Best Foods oleh CNN Travel pada 2017-2021.
Selain itu, kuliner nusantara lain seperti hidangan laut juga turut dipromosikan.
Nantinya, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menjadi etalase produk rempah dan bumbu masak bermerek lokal Indonesia.
Sementara di Indonesia, etalase mini didirikan di destinasi pariwisata super prioritas.
"Produk rempah dan bumbu masak Indonesia juga ditawarkan melalui etalase digital (marketplace), yang terhubung dengan landing page ISUTW sebagai akselerasi perdagangan produk rempah dan bumbu masakan Indonesia," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ZWD)