Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Anggaran Ditjen PKH Kementan Dipotong Rp400 Miliar meski Wabah PMK Belum Hilang, Apa Alasannya?

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis · Selasa 24 Januari 2023 10:55 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 24 620 2751807 anggaran-ditjen-pkh-kementan-dipotong-rp400-miliar-meski-wabah-pmk-belum-hilang-apa-alasannya-3mQgzvc6Qa.JPG Ilustrasi sapi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - DPR RI menyoroti adanya pemotongan anggaran sebesar Rp400 miliar pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) pada TA 2023.

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin mengatakan saat ini wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menjangkit hewan ternak belum musnah.

Oleh sebab itu perlu penanganan lanjutan. Karena jika tidak, wabah PMK bakal menghantui peternak dalam negeri dan membuat kualitas produksinya berkurang.

"Saya kaget ada pemotongan di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) sebesar Rp400 miliar. Ini besar sekali, sementara vaksin kita terbatas, hanya 10% dari kebutuhan dalam penanganan PMK yang belum selesai,” ucap Akmal dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/1/2023).

Legislator Fraksi PKS itu berpendapat wabah PMK pada hewan ternak terutama sapi dan kerbau masih berlangsung.

Keberlangsungan PMK ini, menurutnya bakal mengancam populasi ternak dalam negeri.

"Saya banyak sekali mendapat aspirasi dari para peternak baik individu maupun kelompok, yang hingga saat ini belum merasakan kebijakan pemerintah pada penanganan PMK. Ini artinya, ada sebagian peternak kita, tidak tersentuh program pemerintah dalam rangkaian penanganan PMK yang telah dianggarkan sebesar 4,4 triliun lebih,” sambung Akmal.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut, Akmal memaparkan pada 13 Juni tahun 2022, Komisi IV DPR RI menerima penjelasan dan mendukung terkait kebutuhan anggaran Tahun 2022 untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebesar Rp4,41 triliun yang akan digunakan untuk vaksin, obat-obatan, disinfektan, penggantian ternak yang mati akibat terdampak PMK, dan operasional pendukungnya.

Selanjutnya Komisi IV DPR RI mendorong Kementan untuk mengajukan usulan kebutuhan anggaran dalam rangka penanganan Penyakit Mulut dan Kuku.

“Automatic Adjustment Kementan Rp1 triliun lebih. Saya harap pembahasan dengan eselon 1 dapat menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Khusus pada penanganan PMK, pemerintah mesti lebih hati-hati dan waspada, karena ini berdampak langsung pada pangan kita baik peternak maupun masyarakat umum sebagai konsumen,” pungkas Akmal.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini