JAKARTA - Pemerintah menargetkan sebanyak 70% sampah plastik di laut berkurang di tahun 2025. Hal ini, sebagai bentuk merealisasikan Peraturan Presiden (Perpres) 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif mengatakan, untuk tahun ini komitmen tersebut baru tercapai sebesar 35,36%.
Kendati demikian, kata Rofi, target 70% tersebut merupakan target pengurangan sampah yang masuk ke laut. Bukan pengurangan dengan cara mengambil atau membersihkan seluruh laut dari plastik sampah.
"Kita punya target 70% pengurangan, jadi pengurangan yang masuk ke laut bukan berarti mengambil sampah yang sudah di laut, karena ini imposible," ujar Rofi di diskusi Sustainable leaders forum dikutip, Selasa (3/10/2023).
Rofi menambahkan, yang bisa dilakukan pemerintah saat ini ialah dengan memitigasi sampah yang berpotensial mencemari lingkungan khususnya laut. Termasuk, mitigasi dari hulu ke hilir dengan menyiapkan plastik berbahan nabati yang mudah terurai.
Follow Berita Okezone di Google News
"Mitigasi bisa dilakukan dari hulu, bagaimana industri menyiapkan produk kemasan yang mudah didaur ulang. Kemudian masyarakat perlu kita sadarkan bagaimana mereka seharusnya bisa mengolah sampah yang mereka hasilkan lebih bijaksana," imbuhnya.
Di sisi lain, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Greenhope Tommy Tjiptadjaja mengungkapkan pentingnya inovasi dalam menciptakan material berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi ekosistem dalam mengurangi sampah dengan strategi pencegahan sangatlah penting.
Tak hanya itu, Tommy juga mengingatkan agar pelaku usaha tidak hanya mementingkan kepentingan bisnis mereka saja. Tapi juga berkontribusi dalam pengurangan maupun penanganan sampah.
"Kita harus less ego, more eco agar bisa mencapai masa depan yang berkelanjutan bersama," tegasnya.
Senada, Co-Founder dan Chief Innovation Officer Greenhope (CIO) Sugianto Tandio mengungkapkan, sejak berdiri 2017, Greenhope telah berhasil menggantikan 12 miliar kantong plastik konvensional. Jumlah tersebut setara dengan 125 ribu ton plastik.
“Dengan konsumsi plastik per kapita di Indonesia sebesar 22.5 kilogram maka Greenhope telah membantu sebanyak 5.3 juta orang Indonesia mengurangi kontribusi mereka dalam menghasilkan sampah plastik yang sulit terurai,” pungkasnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow